GAZA (Arrahmah.id) – Surat kabar ‘Israel’ Yedioth Ahronoth mengutip seorang sumber di militer ‘Israel’ yang mengatakan bahwa tentara ‘Israel’ menemukan selama operasi militernya saat ini di lingkungan Shuja’iya, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mampu merehabilitasi dirinya secara militer dan finansial.
Menurut sumber tersebut, Hamas menyalakan puluhan titik pertempuran di lingkungan Shuja’iya, terutama di tempat-tempat yang menjadi tempat manuver pasukan ‘Israel’ enam bulan lalu.
Rabu lalu (26/6/2024), tentara ‘Israel’ mengumumkan dimulainya operasi darat mendadak di lingkungan Shuja’iya untuk membongkar infrastruktur gerakan Hamas, yang masih aktif di sana, demikian diklaim yang mereka sampaikan, dan mengindikasikan bahwa operasi mereka didasarkan pada informasi intelijen yang menunjukkan adanya kehadiran Hamas dan infrastruktur militer di wilayah tersebut.
Belakangan, tentara pendudukan ‘Israel’ mengumumkan tujuan operasi militernya di lingkungan Shuja’iya, dan menekankan bahwa operasi tersebut akan berlanjut selama beberapa pekan. Sebaliknya, perlawanan Palestina terus menyergap tentara dan kendaraannya di berbagai wilayah Gaza.
Otoritas Penyiaran ‘Israel’ Kan mengutip sumber-sumber militer yang mengatakan bahwa operasi militer di Shuja’iya akan berlanjut selama beberapa pekan, dan bertujuan untuk mengumpulkan informasi guna memulihkan para tawanan.
Kan mengklaim bahwa selama Operasi Shujaiya, tentara ‘Israel’ menemukan dokumen yang akan membantu menentukan nasib para tawanan.
40 Operasi Spesifik Dilancarkan Perlawanan
Sementara itu, pakar militer dan strategis, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, mengatakan bahwa faksi perlawanan di lingkungan Shuja’iya, di utara Jalur Gaza ini, telah melakukan 12 operasi berbeda setiap 24 jam sejak tentara pendudukan ‘Israel’ memulai operasi militernya di lingkungan tersebut.
Al-Duwairi mengatakan, pada Ahad (30/6), dalam analisis situasi militer di Jalur Gaza bahwa ini adalah hari keempat operasi militer pendudukan di Al-Shuja’iya, dan hingga Sabtu malam (29/6), perlawanan melakukan sekitar 40 operasi spesifik yang menurut data tentara pendudukan terjadi dalam bentrokan antara kedua belah pihak.
Al-Duwairi percaya bahwa intensitas dan tingkat keparahan operasi berarti pertempuran berlangsung dahsyat dan perlawanan melancarkan pertempuran sengit menggunakan berbagai metode di lingkungan tersebut, yang mendorong tentara pendudukan untuk mengakuinya. (zarahamala/arrahmah.id)