TEL AVIV (Arrahmah.id) — Menteri Keamanan Israel sayap kanan Itamar Ben Gvir telah menyerukan eksekusi tahanan Palestina di penjara Israel, lapor WAFA.
Dalam pernyataan videonya, dilansir The Cradle (30/6/2024), Ben-Gvir mengatakan bahwa Israel harus membunuh tahanan Palestina dengan “tembakan di kepala.”
Ia mendesak pengesahan rancangan undang-undang di Knesset Israel yang menyerukan eksekusi tahanan, dan mengatakan mereka harus diberi makanan yang cukup untuk membuat mereka tetap hidup sampai undang-undang tersebut disahkan.
Knesset Israel menyetujui pada awal Maret 2023 pembacaan awal rancangan undang-undang yang menyerukan penerapan hukuman mati terhadap tahanan Palestina.
Pada bulan April, Ben Gvir menganjurkan pembunuhan tahanan Palestina untuk mengurangi “kepadatan” di penjara-penjara Israel.
Israel menahan ribuan warga Palestina di jaringan penjara dan kamp penahanannya, tempat penyiksaan dan pemerkosaan terhadap pria dan wanita tersebar luas.
Penangkapan dan penculikan warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza telah meroket sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada bulan Oktober.
Asosiasi Tahanan Palestina (PPA) mengatakan kepada Reuters awal bulan ini bahwa Israel telah menculik lebih dari 9.170 warga Palestina dari Tepi Barat sejak 7 Oktober. Israel telah “menghilangkan secara paksa” ribuan lainnya dari Gaza dan menolak mengungkapkan berapa banyak warga Palestina dari Gaza yang ditahannya.
“Kami sudah pergi, tapi kami meminta Anda untuk mengeluarkan sisanya,” kata mantan tahanan Ataa Shbat setelah dibebaskan. Dia mengatakan banyak tahanan percaya bahwa keluarga mereka mengira mereka sudah meninggal.
“Orang-orang sedang sekarat. Penyiksaan yang tidak dapat Anda bayangkan kecuali Anda merasakannya (mengalaminya). Penderitaan yang tidak dapat Anda bayangkan kecuali Anda mengalaminya,” ujarnya.
Setidaknya 18 warga Palestina tewas dalam tahanan Israel sejak dimulainya perang, tambah PPA, termasuk enam warga Gaza.
Di antara mereka adalah ahli bedah ortopedi Adnan al-Bursh, yang disiksa sampai mati oleh pasukan Israel setelah menahannya selama empat bulan.
Beberapa kisah penyiksaan Israel yang paling mengerikan muncul dari mantan tahanan di pusat penahanan Sde Teiman Israel.
The New York Times melaporkan pada awal Juni bahwa tahanan dari Gaza diperkosa dengan batang logam panas dan disetrum di kursi listrik di kamp gurun.
Laporan Times mengikuti pengungkapan yang dilaporkan oleh CNN bahwa penjaga Israel membelenggu tahanan Palestina dengan sangat ketat sehingga dokter yang tidak berpengalaman di kamp tersebut terpaksa mengamputasi anggota tubuh mereka.
CNN menambahkan bahwa di Sde Teiman, “udara dipenuhi dengan bau luka yang dibiarkan membusuk.” (hanoum/arrahmah.id)