GAZA (Arrahmah.id) – Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) – menyiarkan adegan seorang tentara ‘Israel’ ditembak di Rafah, selatan Jalur Gaza, setelah tentara pendudukan mengakui pembunuhannya pada Jumat pagi (28/6/2024).
Al-Qassam mengatakan dalam pernyataan video bahwa operasi tersebut dilakukan oleh seorang penembak jitu, dan terjadi di sekitar Masjid Shubaili, sebelah timur Rafah, kota perbatasan dengan Mesir.
Klip tersebut menampilkan beberapa tentara pendudukan di atap sebuah rumah, dan salah satu dari mereka terluka parah, menyebabkan dia langsung jatuh ke tanah.
🔻BREAKING: Al-Qassam Brigades released footage showing the operation of sniping Sergeant Eyal Shains near the Al-Shubeili Mosque, east of Rafah.
He found out. pic.twitter.com/efgNngLy8F
— Suppressed News. (@SuppressedNws) June 28, 2024
Jumat pagi (28/6), tentara pendudukan mengakui pembunuhan seorang prajurit dari Batalion 931 di Brigade Nahal selama pertempuran dengan perlawanan Palestina di Jalur Gaza.
Berdasarkan klausul “diizinkan untuk mempublikasikan”, tentara pendudukan mengungkapkan bahwa tentara yang tewas adalah Sersan Eyal Shines (19), dan mencatat bahwa dia terbunuh dalam pertempuran di selatan Jalur Gaza.
Senjata penembak jitu Brigade Qassam sangat berperan dalam perang ‘Israel’ di Gaza berkat senapan Al-Ghoul buatan lokal, yang diberi nama ini sesuai nama pembuatnya, asy syuhada Adnan Al-Ghoul, dan memiliki jangkauan mematikan hingga dua ribu meter.
Tidak diketahui secara pasti berapa banyak operasi penembak jitu yang telah dilakukan oleh Brigade Al-Qassam sejak awal perang saat ini, namun pada 22 Februari, terungkap bahwa para pejuangnya melakukan “57 misi penembak jitu, termasuk 34 dengan senapan Al-Ghoul dan menyebabkan terbunuhnya puluhan tentara pendudukan.”
Menurut angka tentara pendudukan, jumlah tentara yang tewas di barisan mereka sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 668, termasuk lebih dari 314 orang yang tewas sejak dimulainya invasi darat besar-besaran ke Jalur Gaza pada akhir bulan yang sama. Perlawanan Palestina mengatakan bahwa kerugian yang dialami tentara pendudukan jauh lebih besar dari itu. (zarahamala/arrahmah.id)