KUNAR (Arrahmah.id) – Noor Jalal Jalali, Menteri Kesehatan Masyarakat Imarah Islam Afghanistan, mengumumkan dalam kunjungannya ke provinsi Kunar bahwa pekerjaan yang tersisa di rumah sakit dengan 200 tempat tidur di provinsi tersebut akan segera diselesaikan dan akan segera dioperasikan.
Jalali mengatakan bahwa dengan dibangunnya rumah sakit tersebut, tantangan kesehatan penduduk di daerah ini akan berkurang, lansir Tolo News (22/6/2024).
Jalali menambahkan: “Saya telah bertemu dengan Amirul Mukminin terkait masalah ini. Beliau mengatakan kepada saya untuk mengirimkan proposal. Proposal telah ditulis dan dikirim. Insya Allah, diharapkan perintah akan segera dikeluarkan, dan proyek ini akan dimulai.”
Pejabat rumah sakit provinsi Kunar juga mengatakan bahwa dengan pembangunan rumah sakit ini, masalah kesehatan di provinsi ini akan berkurang secara signifikan.
“Bangsal penyakit menular, yang merupakan kebutuhan penting bagi masyarakat, terkadang menjadi sumber infeksi karena kurangnya ruang di rumah sakit kami. Selain itu, ruang bedah dan ruang gawat darurat kami terletak di satu tempat, dan keduanya menggunakan ruangan yang sama,” kata Muladad, kepala rumah sakit provinsi Kunar.
“Kadang-kadang dalam keadaan darurat, karena kurangnya ruang, kami menghadapi situasi di mana tidak ada tempat untuk pasien di tempat tidur, dan pasien bahkan berbaring di tanah,” kata Ansarullah Hamid, kepala dokter di rumah sakit provinsi Kunar.
Penduduk Kunar juga menekankan bahwa provinsi pegunungan ini membutuhkan lebih banyak perhatian pada masalah kesehatan karena pasien dari Nooristan juga datang ke rumah sakit ini untuk berobat.
“Rumah sakit yang ada saat ini kecil, dan banyak orang mengunjunginya. Pasien dari Nooristan juga datang ke sini. Ada banyak masalah, dan tidak mungkin untuk mengatasi semuanya,” kata Samiullah, seorang warga Kunar.
“Mengingat jumlah penduduk, staf dan peralatan di rumah sakit provinsi Kunar tidak memadai. Orang-orang menghadapi banyak masalah, dan dalam keadaan darurat, bahkan pasien dari Nooristan dibawa ke rumah sakit provinsi Kunar,” kata Tahzibullah Muhazib, warga Kunar lainnya. (haninmazaya/arrahmah.id)