GAZA (Arrahmah.id) – Abu Ubaida, juru bicara militer Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Gerakan Perlawanan Palestina Hamas, mengeluarkan pernyataan singkat, beberapa jam setelah pembantaian ‘Israel’ dan operasi penyelamatan di kamp pengungsi Nuseirat, di Jalur Gaza tengah.
Lebih dari 210 orang syahid dan lebih dari 400 orang terluka ketika sejumlah besar tentara ‘Israel’ menyerbu kawasan pasar pusat di Nuseirat dari berbagai arah.
Empat tawanan ‘Israel’ dilaporkan ‘diselamatkan’ sebagai hasil dari operasi menjelang pembantaian tersebut.
Situs berita Amerika, Axios, mengatakan bahwa unit intelijen Amerika terlibat langsung dalam operasi tersebut, yang merupakan operasi pertama sejak dimulainya perang.
Berikut pernyataan Abu Ubaida yang disampaikan melalui saluran Telegram milik Brigade Al-Qassam.
“Apa yang dilakukan musuh Zionis di wilayah Nuseirat di Jalur Gaza tengah adalah kejahatan perang yang keji, dan yang pertama dirugikan adalah para tawanannya.
“Musuh berhasil membebaskan beberapa tawanannya dengan melakukan pembantaian yang mengerikan, namun pada saat yang sama, mereka membunuh beberapa dari mereka selama operasi tersebut.
“Operasi ini akan menimbulkan bahaya besar bagi tawanan musuh dan akan berdampak negatif pada kondisi dan kehidupan mereka.”
Pembantaian yang Mengerikan
Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (8/6) bahwa jumlah korban tewas akibat pembantaian di kamp Nuseirat di Gaza tengah telah meningkat menjadi 210 orang, dan lebih dari 400 orang terluka.
Sementara itu, Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa kewalahan menampung korban luka dan jenazah yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.
Karena kurangnya tempat tidur dan persediaan medis dasar, banyak yang ditempatkan di lantai dan di koridor rumah sakit.
Pengeboman ‘Israel’ menargetkan pasar di Nuseirat dan kawasan sekitar Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir Al-Balah.
Juru bicara rumah sakit Khalil Al-Dakran menyatakan bahwa banyak dari korban luka berisiko meninggal karena parahnya kondisi mereka dan kurangnya sumber daya medis. (zarahamala/arrahmah.id)