WASHINGTON (Arrahmah.id) – Senator AS Bernie Sanders pada Sabtu (1/6/2024) mengecam para pemimpin kongres yang mengundang penjahat perang Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu untuk berpidato dalam sidang gabungan Kongres.
“Ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi negara kita karena Perdana Menteri Benjamin Netanyahu diundang – oleh para pemimpin dari kedua partai – untuk berpidato pada rapat gabungan Kongres Amerika Serikat,” kata Sanders dalam sebuah pernyataan.
“Netanyahu adalah seorang penjahat perang. Dia seharusnya tidak diundang untuk berpidato pada rapat gabungan Kongres. Saya pasti tidak akan hadir,” tegas Sanders.
Pernyataannya muncul sehari setelah para pemimpin Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat AS pada hari Jumat (31/5) mengundang Netanyahu untuk berpidato dalam sidang gabungan Kongres bikameral.
Surat yang mengundang Netanyahu ditandatangani oleh Ketua DPR dari Partai Republik Mike Johnson, Pemimpin Mayoritas Senat dari Partai Demokrat Chuck Schumer, Pemimpin Senat dari Partai Republik Mitch McConnell, dan Pemimpin DPR dari Partai Demokrat Hakeem Jeffries.
Sanders, yang merupakan seorang independen namun berkoalisi dengan Senat Demokrat, mengatakan bahwa “Israel” memiliki hak untuk membela diri terhadap kelompok Palestina Hamas, namun tidak memiliki hak untuk berperang melawan seluruh rakyat Palestina.
“’Israel’ tidak memiliki hak untuk membunuh lebih dari 34.000 warga sipil dan melukai lebih dari 80.000 orang – 5% dari populasi Gaza. Mereka tidak memiliki hak untuk membuat 19.000 anak menjadi yatim piatu. Mereka tidak memiliki hak untuk mengusir 75% penduduk Gaza dari rumah mereka,” ujarnya.
Menekankan bahwa “Israel” tidak memiliki hak untuk menghancurkan sistem perawatan kesehatan Gaza dan mengebom sekolah-sekolah, Sanders menambahkan, “’Israel’ tentu saja tidak memiliki hak untuk memblokir bantuan kemanusiaan – makanan dan pasokan medis – agar tidak sampai kepada warga Gaza yang membutuhkan, menciptakan kondisi kelaparan dan krisis.”
Senator tersebut juga menggarisbawahi bahwa Mahkamah Pidana Internasional baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka sedang mencari surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Yahya Sinwar, pemimpin Hamas.
“ICC benar. Kedua orang ini terlibat dalam pelanggaran hukum internasional yang jelas dan keterlaluan,” tambahnya.
Menurut laporan media lokal, Netanyahu telah menerima undangan untuk berpidato di hadapan kedua majelis Kongres. Ia akan menjadi pemimpin asing pertama yang berbicara di hadapan kedua majelis Kongres. (Rafa/arrahmah.id)