KAIRO (Arrahmah.id) – Seorang tentara Mesir tewas dalam sebuah insiden yang melibatkan pasukan Mesir dan “Israel” di daerah perbatasan dekat Rafah.
Militer Mesir dan “Israel” sedang menyelidiki apa yang terjadi.
Media “Israel” mengatakan bahwa terjadi baku tembak, namun hanya ada sedikit rincian lainnya dan tidak ada laporan mengenai korban dari pihak “Israel”.
Ketegangan antara Mesir dan “Israel” telah meningkat sejak pasukan “Israel” menguasai sisi Gaza dari titik penyeberangan Rafah tiga pekan yang lalu sebagai bagian dari serangan mereka terhadap Hamas, lansir BBC (28/5/2024).
Mesir adalah negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan “Israel”‘ 45 tahun yang lalu dan, meskipun perjanjian tersebut telah berlaku, hubungan antara kedua belah pihak sering kali membeku. Namun, insiden mematikan antara pasukan Mesir dan “Israel” jarang terjadi.
Beberapa jam sebelum penembakan, kementerian luar negeri Mesir mengutuk serangan “Israel” di Rafah yang menewaskan sedikitnya 45 orang, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza. Mereka menuduh “Israel” melakukan “penargetan terhadap warga sipil yang tidak berdaya”.
“Israel” mengklaim bahwa serangan tersebut telah menewaskan dua pejabat senior Hamas dan bahwa mereka sedang meninjau laporan-laporan bahwa warga sipil dirugikan sebagai akibat dari serangan tersebut dan kebakaran yang disulutnya.
Seperti “Israel”, Mesir telah mempertahankan blokade di perbatasannya dengan Gaza sejak Hamas berkuasa pada 2006. Hamas adalah cabang dari organisasi Ikhwanul Muslimin, yang dilarang dan ditunjuk sebagai kelompok teroris di Mesir.
Namun, Mesir tetap membuka jalur komunikasi dengan Hamas dan telah bertindak sebagai mediator dalam pembicaraan tidak langsung antara Israel dan kelompok tersebut untuk mencoba mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera “Israel” yang ditahan oleh Hamas di Gaza. (haninmazaya/arrahmah.id)