KABUL (Arrahmah.id) – Kementerian Pertambangan dan Perminyakan menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan besar dari Rusia, Kazakhstan, dan Uzbekistan telah menunjukkan ketertarikan mereka untuk berinvestasi di tambang-tambang minyak dan gas di negara ini.
Homayoon Afghan, juru bicara kementerian ini, mengatakan bahwa mereka menyambut baik perusahaan-perusahaan asing untuk berinvestasi di tambang-tambang minyak dan gas Afghanistan, lansir Tolo News (23/5/2024).
Menurut Afghan, baru-baru ini dua perusahaan besar Rusia dan Uzbekistan telah menyatakan ketertarikan mereka untuk berinvestasi di tambang-tambang minyak dan gas Afghanistan.
Juru bicara Kementerian Pertambangan dan Perminyakan mengatakan: “Minat perusahaan-perusahaan Asia Tengah terhadap sektor minyak dan gas Afghanistan telah meningkat pesat. Baru-baru ini, kami mengadakan pertemuan dengan perusahaan-perusahaan Uzbekistan. Kementerian Pertambangan dan Perminyakan telah mengumumkan beberapa lokasi minyak dan gas untuk menarik investasi, termasuk ladang minyak dan gas Herat.”
Sementara itu, Kamar Dagang dan Investasi juga menganggap menarik investasi asing di tambang-tambang minyak dan gas Afghanistan sangat penting.
Khan Jan Alokozay, anggota dewan pimpinan Kamar Dagang dan Investasi, mengatakan: “Setiap perusahaan asing yang berinvestasi di suatu negara membutuhkan keamanan ekonomi dan perbankan untuk memastikan investasi mereka aman.”
Beberapa pakar ekonomi melihat investasi Rusia dan negara-negara lain di sektor minyak dan gas sebagai sesuatu yang menguntungkan.
Abdul Nasir Rashtia, seorang pakar ekonomi, mengatakan: “Jika Afghanistan dapat bekerja sama dengan Rusia, tidak diragukan lagi, Rusia memiliki perdagangan yang signifikan di sektor ini dan sebelumnya telah bekerja di sektor minyak di Afghanistan. Saya pikir jika ini terjadi, hal ini dapat mendorong kerja sama regional.”
Menurut statistik dari Kementerian Pertambangan dan Perminyakan, Afghanistan memiliki lebih dari 200.000 kilometer persegi cadangan minyak dan gas, tetapi negara ini membeli hampir 90% kebutuhan minyak dan gasnya dari negara-negara Asia Tengah dan Iran. (haninmazaya/arrahmah.id)