YERUSALEM (Arrahmah.id) — Pengakuan 3 negara Eropa; Norwegia, spanyol, dan Irlandia, atas negara Palestina yang dirilis resmi Rabu (22/5/2024) membuat Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir kembali membuat ulah. Dia menggeruduk Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur, Rabu (22/5), melanggar status quo tempat suci ketiga umat Islam tersebut.
Ben-Gvir menyatakan bahwa situs suci tersebut “hanya milik negara Israel”. Dia mengatakan kunjungan tersebut merupakan respons terhadap tiga negara Eropa yang secara sepihak mengakui negara Palestina merdeka.
“Kami bahkan tidak akan mengizinkan pernyataan tentang negara Palestina,” katanya, dilansir AP (22/5).
Ini merupakan penggerudukan pertama dilakukan menteri radikal sayap kanan itu sejak perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023.
Dilansir Anadolu Agency (22/5), Departemen Wakaf Islam, lembaga milik pemerintah Yordania yang mengelola Masjid Al Aqsa, enggan memberikan komentar soal aktivitas Ben Gvir di kompleks tempat suci tersebut. Masjid Al Aqsa merupakan tempat suci ketiga bagi umat Islam setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Arab Saudi.
Anadolu melaporkan, sebagaimana penggerudukan sebelumnya, Ben Gvir juga dikawal banyak polisi saat memasuki kompleks Al Aqsa.
Ini merupakan penggerebekan keempat dilakukan menteri kontroversial itu sejak menjabat menteri keamanan nasional Israel pada 2022. Sejak aksi pertamanya, Ben Gvir selalu mendapat kecaman dari negara-negara Muslim.
Sejak 2003, Israel mengizinkan pemukim Yahudi memasuki kompleks Al Aqsa meski melanggar status quo. Masjid Al Aqsa merupakan tempat umat Islam yang tak seharusnya dimasuki Yahudi untuk melakukan ibadah.
Orang Yahudi menganggap suci Masjid Al Aqsa dengan menyebutnya sebagai Bukit Bait Suci. Mereka mengklaim di masa lalu tempat tersebut berdiri dua kuil Yahudi.
Israel menduduki Yerusalem Timur dalam Perang Arab-Israel 1967. Pasukan Zionis mencaplok seluruh wilayah kota itu pada 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional. (hanoum/arrahmah.id)