JABALIA (Arrahmah.id) – “Sebuah adegan legendaris yang merangkum kepahlawanan di Jabalia.” Dengan ungkapan-ungkapan semisal ini, para influencer mengomentari sebuah video yang diterbitkan oleh tentara ‘Israel’ yang menunjukkan momen seorang pejuang perlawanan Palestina bentrok dari atap sebuah rumah dengan tentara pendudukan hingga syahid. Rekannya mengambil senapan dan melanjutkan bentrokan sampai ia juga syahid.
An injured fighter hops to continue to fight until he is shot again, then his friend comes to his aid until he is lying beside him. You can't beat this spirit and bravery 💪 pic.twitter.com/UehYSf3WvG
— The Resistance (@TopGResistance) May 18, 2024
Video ini menyebar dengan cepat di platform media sosial. Netizen Palestina di X menulis, “Tentara pendudukan ‘Israel’ mempublikasikan video bentrokan dengan dua pejuang perlawanan, sekaligus mempertontonkan kesyahidan mereka, karena mengira hal itu akan meneror sisa pejuang perlawanan Palestina di Gaza, namun nampaknya badan-badan khusus mereka tidak mengetahui apa pun tentang psikologi orang Palestina, meskipun kami hanya mempunyai ilusi.”
Selama berpuluh-puluh tahun, para perwira ‘Israel’ mengira bahwa mereka lebih mengenal orang Palestina dibandingkan orang Palestina itu sendiri.
Netizen menambahkan, “Pada kenyataannya, pendudukan ‘Israel’, bukannya menghalangi kami dan menghancurkan moral kami dengan klip-klip ini, malah memperkuat semangat perjuangan dan keberanian dalam diri kami, dan klip ini menunjukkan bagaimana dua pejuang yang melompat menuju kematian, seolah-olah mereka tidak pernah memiliki rasa takut.”
Netizen menunjukkan bahwa banyak orang terkejut dengan bagaimana, setelah 8 bulan perang, ‘Israel’ masih tidak mampu menangkap satu pun anggota perlawanan.
كثير من الناس يستغرب كيف أن إسرائيل بعد ثمانية أشهر من الحرب لا تزال عاجزة عن أن تأسر ولو فردا واحدا من المقاومة!
هذا المقطع يقدم إجابة عملية على هذا التساؤل، كيف سيأسرون رجالاً يستمرون في القتال حتى لو بقيت لحظة من أعمارهم؟ pic.twitter.com/rW4Gz7Ympg— نايف بن نهار (@binnahar85) May 18, 2024
Yang lain menggambarkan klip tersebut sebagai video legendaris bagi pejuang perlawanan dari Jabalia, “merupakan bukti terbaik dari soliditas, keberanian, dan kekuatan perlawanan kami.”
Netizen di X mengurai fakta menarik bahwa “sejak awal banjir Al-Aqsa, ‘Israel’ telah menerbitkan materi-materi tertentu dengan tujuan menyebarkan teror dan menghilangkan gagasan perlawanan terhadap musuh tanpa menyadari bahwa apa yang mereka lakukan berkontribusi dalam melanggengkan tindakan tersebut, meningkatkan reputasi perlawanan, menunjukkan soliditas dan kebenaran perjuangan, serta yang paling penting, berkontribusi pada kebanggaan semua orang terhadap perlawanan dan para pejuangnya.”
Yang lain mengomentari kejadian tersebut dengan mengatakan, “Keinginan untuk mati di kalangan mujahidin adalah sebuah misteri yang tidak akan dipahami oleh negara-negara lain. Jika Anda tidak takut mati, apa yang akan menghentikan Anda berperang, atau menghalangi Anda berperang? Lucunya, musuh sendirilah yang didorong oleh kebodohan mereka menerbitkan adegan legendaris ini, untuk menjadi ikon perlawanan Palestina, yang akan diabadikan dalam sejarah dan dihormati oleh waktu.”
Aktivis Adham Abu Selmiya mengutip syair penyair Irak Muhammad Mahdi Al-Jawahiri untuk menggambarkan keberanian para pejuang perlawanan, di mana ia berkata, “Dan para pemuda berkumpul di akhir atau kematian… mereka melihat bahwa orang yang paling ambisius dalam perang adalah menjadi syuhada.” (zarahamala/arrahmah.id)