AZERBAIJAN (Arrahmah.id) — Helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi jatuh di pegunungan barat laut Iran pada hari Ahad (19/5/2024). Dalam helikopter itu juga ikut serta Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian dan sejumlah pejabat lainnya.
Dilansir AP (20/5), operasi penyelamatan besar-besaran di hutan yang diselimuti kabut dilakukan oleh Iran termasuk bantuan dari berbagai negara.
“Pasukan militer sedang menuju ke lokasi dan berharap mendapatkan kabar baik,” kata komandan pasukan Iran, menurut IRNA, mengutip CNN.
Kantor berita Iran, IRNA, melaporkan saat ini kondisi kondisi keselamatan Raisi masih belum diketahui.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri mengatakan pihaknya sudah berada di lokasi jatuhnya helikopter. Sekitar 20 tim penyelamat dan pesawat tak berawak dikirim ke daerah helikopter itu jatuh.
Al Jazeera mengutip Babak Yektaparast, juru bicara organisasi layanan darurat, mengatakan pencarian udara terpaksa urung dilakukan. Ini karena kondis berkabut, hujan, dan malam tiba.
“Sayangnya, melanjutkan operasi udara tidak mungkin lagi karena kabut hebat di seluruh wilayah,” katanya, menambahkan bahwa lebih banyak ambulans dikirim. Tetapi pejabat itu menekankan bahwa ambulans udara bersiap di Tabriz dan Teheran.
Salah satu pejabat di dalam helikopter Raisi dan anggota awak heli diketahui melakukan kontak setelah helikopter mengalami insiden itu, menurut Mohsen Mansouri, wakil presiden untuk urusan eksekutif.
“Ini adalah salah satu harapan. Ini menunjukkan bahwa tingkat keparahan insiden itu tidak terlalu tinggi karena dua orang yang berada di penerbangan menghubungi orang-orang kami dalam beberapa kasus,” kata pejabat itu, yang memimpin pencarian di lokasi tersebut, kepada televisi pemerintah. Bulan Sabit Merah, organisasi yang ikut melakukan pencarian, mengatakan 65 tim sekarang bekerja di daerah itu.
Sebelum helikopter jatuh, Raisi saat itu sedang melakukan perjalanan di provinsi Azerbaijan Timur Iran. (hanoum/arrahmah.id)