RIYADH (Arrahmah.id) — Arab Saudi kini merencanakan pembangunan kolam renang infinity (kolam renang tanpa batas) sepanjang hampir 1.500 kaki atau 457 meter. Kolam yang bernama Treyam itu akan dibuat di NEOM, kota futuristik megah, yang memang sedang dibangun negara itu.
Dilansir Business Times (13/5/2024), kolam tersebut akan berada 220 kaki di atas permukaan laut. Para pengembang mengatakan ini akan menjadi yang terpanjang di dunia.
“Desain (dari Treyam) akan mewakili perpaduan harmonis antara desain kontemporer dan minimalisasi dari dampak lingkungan,” kata NEOM dalam sebuah pernyataan, dikutip Senin (13/5).
“Ini sekaligus menjanjikan para tamu (yang datang) tempat peristirahatan yang tak tertandingi untuk melepas lelah dan meremajakan diri di tengah pemandangan alam yang menakjubkan,” tambahnya.
Jika pembangunan rampung, kolam tersebut juga digadang-gadang akan lebih menandingi Dubai. Kota di Uni Emirat Arab (UEA) tersebut diketahui memiliki kolam renang imfinity sepanjang 393 kaki yang terletak One Za’abeel.
“Terletak di ujung selatan Teluk Aqaba, Treyam adalah salah satu kawasan Neom yang baru-baru ini diumumkan,” muat Business Insider.
“Para perancangnya menggambarkannya sebagai resor utama yang dirancang untuk petualangan dan usaha keras. Wilayah ini juga akan menawarkan kegiatan lain seperti berlayar, menyelam, dan olahraga air lainnya,” tambahnya.
Perlu diketahui proyek Neom Arab Saudi adalah bagian dari proyek Visi 2030 Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS). Tujuannya mengubah negara tersebut menjadi tujuan wisata mewah dan pusat inovasi.
Namun proyek-proyek tersebut tidak akan murah. Dalam update CNBC International Mei lalu, proyek ini memakan dana US$1,5 triliun (sekitar Rp 24 ribu triliun).
Laporan terbaru juga menunjukkan bahwa realitas investasi triliunan dolar mungkin mulai menimbulkan kekhawatiran meningkatnya utang negeri Raja Salman bin Abdulaziz tersebut. Salah satu ikon di NEOM yakni The Line, sempat dilaporkan tak akan dibangun sesuai dengan skenario awal.
Bangunan utama dengan konsep memanjang vertikal membelah gurun dan berdinding kaca itu, tak jadi dibangun seluas 105 mil. The Line dilaporkan hanya akan membentang sejauh 1,5 mil, berkurang sebesar 98,6%.
“Mengacu ke sumber anonim, rencana awal pemerintah Arab Saudi untuk memiliki 1,5 juta orang yang tinggal di The Line pada tahun 2030 juga dipangkas. Saat ini bangunan itu hanya akan menampung 300.000 orang,” muat The Wall Street Journal.
Sementara itu, para pejabat Arab Saudi juga menghadapi tuduhan bahwa mereka menggunakan kekuatan “mematikan” untuk mengusir orang-orang yang tinggal di lahan tersebut guna membuka jalan bagi proyek. Seorang kolonel Arab Saudi yang diasingkan mengatakan dia diperintahkan untuk membersihkan daerah tersebut, yang sebagian besar dihuni oleh suku Huwaitat, sebagaimana dilaporkan BBC News.
“Berapa banyak rumah orang yang diganti atau dibunuh dalam pembangunan kemewahan konyol ini?,” tulis salah satu pengguna media sosial (medsos) X, @WUndersiege mengomentari pembangunan Treyam yang diumumkan akun X NEOM. (hanoum/arrahmah.id)