BRUSSEL (Arrahmah.id) – Belgia pada Senin (6/5/2024) memperingatkan bahwa perintah evakuasi ‘Israel’ di Rafah dan mengumumkan invasi akan mengarah pada “pembantaian,” dan menambahkan bahwa Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Tel Aviv, Anadolu melaporkan.
“Seruan ‘Israel’ untuk mengevakuasi warga dan pengungsi Rafah, dan invasi yang diumumkan, akan mengarah pada pembantaian,” kata Wakil Perdana Menteri Petra De Sutter di X. “Belgia sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap (Israel).”
Tentara ‘Israel’ pada Senin pagi (6/5) mengeluarkan perintah evakuasi mendesak kepada warga Palestina dan orang-orang yang mengungsi di beberapa wilayah Rafah timur, mendesak mereka untuk segera pindah ke kota al-Mawasi.
Militer juga mengunggah peta di akun media sosialnya yang menggambarkan rute evakuasi.
Menurut Radio Angkatan Darat, keputusan untuk mengevakuasi warga dari Rafah timur diambil pada Ahad malam (5/5) dalam sidang Kabinet. Dikatakan bahwa sekitar 100.000 warga sipil diyakini berada di daerah yang akan dievakuasi.
Sejak 7 Oktober, serangan gencar ‘Israel’ telah menewaskan hampir 34.700 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, selain menyebabkan bencana kemanusiaan.
Lebih dari tujuh bulan setelah invasi ‘Israel’, sebagian besar wilayah Gaza hancur, mendorong 85 persen penduduk daerah kantong tersebut mengungsi di samping blokade makanan, air bersih dan obat-obatan yang melumpuhkan, menurut PBB. (zarahamala/arrahmah.id)