KABUL (Arrahmah.id) — Kelompok Islam Hizbut Tahrir (HT) mengeluarkan pernyataan yang mengkritik Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) atas penangkapan juru bicara dan sejumlah anggota mereka.
Dilansir kantor berita Tasnim (29/4/2024), kantor pers HT di Afghanistan menyatakan bahwa penangkapan juru bicara dan anggota kelompok oleh IIA tidak akan menghalangi HT dan anggotanya untuk menghentikan menyeru khilafah.
Kelompok ini juga mengkritik pemerintahan IIA yang tidak mengikutsertakan anggotanya dalam pemberian amnesti dan pembebasan tahanan dalam liburan Idul Fitri kemarin.
Akhir April lalu dalam pernyataannya, HT mengumumkan penangkapan juru bicara dan sejumlah anggota kelompok ini selama dua bulan terakhir atas tuduhan kejahatan menyerukan dan mendirikan kekhalifahan Islam.
Dalam siaran resminya, Saifullah Mustanir, juru bicara HT Afghanistan, dan sejumlah anggota HT ditangkap sejak akhir bulan Syaban 1445 H karena menyerukan dibentuknya khilafah menurut persepsi kelompok tersebut.
Penangkapan ini terjadi setelah pertemuan bertajuk “Khilafah: Warisan Politik Kenabian,” yang diselenggarakan dalam rangka peringatan 103 tahun hancurnya Khilafah.
Selama setahun terakhir, pemerintahan IIA telah menangkap puluhan anggota Hizbut Tahrir di berbagai wilayah Afghanistan dengan tuduhan melakukan propaganda menentang IIA.
Sebelumnya, badan intelijen IIA telah melarang kegiatan HT, Jamiat Islah, dan Nihad al-Najm di Afghanistan dua tahun lalu. (hanoum/arrahmah.id)