TEL AVIV (Arrahmah.id) — Pemerintah Israel mengancam akan menggulingkan Presiden Suriah Bashar Al-Assad jika terbukti ikut campur atau terlibat dalam perang antara Israel dengan Hamas di Gaza, Palestina.
Para ahli mengatakan bahwa Suriah selama ini berusaha menghindari keterlibatan dalam perang Gaza, meskipun adanya serangan terhadap gedung dekat Konsulat Iran di Damaskus, yang disalahkan pada Israel.
Pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al-Assad berusaha untuk melakukan tindakan penyeimbang antara Rusia dan Iran, yang telah menopang negara tersebut selama 13 tahun perang saudara dan membantunya merebut kembali wilayah yang hilang.
Dilansir Times of Israel (29/4/2024), Suriah adalah bagian dari poros perlawanan sebuah aliansi kelompok yang didukung Iran yang telah melancarkan serangan terhadap Israel atau dugaan aset-asetnya sejak Oktober lalu. Namun, sekutu utamanya, Rusia, mempertahankan hubungan diplomatik dengan Israel dan mendorong stabilitas di Selatan Suriah, yang berbatasan dengan Dataran Tinggi Golan.
“Israel dengan jelas memperingatkan Assad bahwa jika Suriah digunakan untuk melawan mereka, mereka akan menghancurkan rezimnya,” kata seorang diplomat Barat yang tidak mau disebutkan namanya karena dia tidak diizinkan berbicara kepada media.
Serangkaian serangan terhadap sasaran-sasaran Iran di Suriah, yang secara luas disalahkan pada Israel, telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Serangan itu berpuncak saat serangan udara pada 1 April lalu yang meratakan sebuah gedung di sebelah konsulat Teheran di Damaskus dan menewaskan 7 komandan Korps Garda Revolusi Iran, dan 2 di antaranya adalah jenderal.
Serangan itu mendorong Iran untuk melancarkan serangan rudal dan drone langsung pertama terhadap Israel yang kemudian meningkatkan ketegangan regional, pada 13-14 April 2024.
Serangan tersebut juga mendorong Iran untuk mengurangi jejak militernya di seluruh Suriah Selatan, terutama di wilayah yang berbatasan dengan Golan, menurut sumber yang dekat dengan Hizbullah. (hanoum/arrahmah.id)