LUMUT (Arrahmah.id) – Sepuluh awak pesawat tewas setelah dua helikopter Angkatan Laut Malaysia bertabrakan di udara dan jatuh ke tanah.
Angkatan Laut Malaysia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kedua pesawat tersebut bertabrakan pada Selasa pagi (23/4/2024) ketika mereka mengambil bagian dalam pelatihan udara di Lumut utara, di mana angkatan laut memiliki markas besar, lansir Al Jazeera.
Satu helikopter, Agusta Westland AW139 Maritime Operations Helicopter (HOM), jatuh di dekat tempat duduk yang ditinggikan di stadion di kompleks tersebut, sementara helikopter kedua, Eurocopter Fennec, jatuh di dekat kolam renang.
Angkatan Laut mengatakan ada tujuh kru di dalam Agusta dan tiga orang di Eurocopter. Semuanya dipastikan tewas di lokasi kecelakaan, yang terjadi sekitar pukul 9.30 pagi.
Angkatan Laut “akan membentuk dewan investigasi untuk menentukan penyebab insiden tersebut”, katanya.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim menggambarkan insiden tersebut sebagai “tragedi yang menyayat hati” dan mengonfirmasi bahwa investigasi akan dilakukan.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan beberapa helikopter terbang di atas stadion dengan beberapa pasukan dalam formasi di stadion di bawahnya.
Satu helikopter terlihat menabrak rotor belakang helikopter lainnya sebelum keduanya jatuh ke tanah.
Para kru helikopter berlatih untuk perayaan Hari Angkatan Laut pekan depan yang dimulai pada 3 Mei.
Malaysia telah mengalami sejumlah kecelakaan helikopter selama satu dekade terakhir.
Pada 2015, Jamaluddin Jarjis, yang saat itu menjabat sebagai duta besar Malaysia untuk Amerika Serikat dan mantan menteri, termasuk di antara lima orang yang tewas ketika helikopter yang ditumpanginya jatuh di hutan di negara bagian Selangor.
Setahun kemudian, enam orang tewas ketika helikopter yang mereka tumpangi jatuh di negara bagian Sarawak, Kalimantan. Korban tewas termasuk Wakil Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Noriah Kasnon.
Pada 2020, dua orang tewas setelah dua helikopter saling bersenggolan dan jatuh di sebelah timur Kuala Lumpur.
Pada Agustus tahun lalu, 10 orang tewas setelah sebuah pesawat jet pribadi jatuh di jalan raya di sebelah barat kota. Korban tewas termasuk seorang politisi senior dari negara bagian Pahang dan ajudannya, serta dua orang di darat. (haninmazaya/arrahmah.id)