TEL AVIV (Arrahmah.id) – Menteri Keamanan Nasional ‘Israel’ Itamar Ben Gvir mengatakan, penerapan hukuman mati terhadap tahanan Palestina yang ia gambarkan sebagai teroris adalah solusi tepat untuk menghadapi masalah kepadatan penjara.
Ben Gvir, pemimpin Partai Kekuatan Yahudi sayap kanan, menambahkan dalam sebuah unggahan di akunnya tentang “Ini akan membawa solusi parsial terhadap krisis penahanan di Layanan Penjara.”
Ia menyambut baik kenyataan bahwa sebagian besar menteri menunjukkan tanggung jawab dan kepemimpinan dalam isu penting ini.
Dia mengklaim bahwa hukuman mati bagi mereka yang dia gambarkan sebagai penyabot adalah solusi tepat terhadap masalah kepadatan penjara.”
Sebelumnya pada Rabu (17/4/2024), pemerintah ‘Israel’ menyetujui penambahan sekitar seribu tempat penahanan bagi tahanan Palestina di Layanan Penjara, dengan biaya sekitar 450 juta shekel ($119,21 juta), didanai 50% dari anggaran Kementerian Pertahanan, dan 50% dari kementerian lainnya, menurut situs berita Walla.
Sebaliknya, kantor media pemerintah di Gaza mengatakan pada Rabu (17/4) bahwa tentara ‘Israel’ telah menangkap lebih dari 5.000 warga Palestina sejak mereka memulai perang yang menghancurkan di Jalur Gaza lebih dari 6 bulan yang lalu.
Dalam publikasi yang sama, Ben Gvir menyerukan pembubaran dewan perang dan agar ‘Israel’ menghentikan apa yang ia sebut sebagai kebijakan pembendungan dan respon proporsional yang terbatas.
Dia mengatakan bahwa gambar-gambar yang datang dari Gaza adalah ribuan orang yang sedang bersantai di pantai, dan dari perbatasan utara, di mana Hizbullah melihat bagaimana Dewan Perang tidak menanggapi penembakan ratusan rudal Iran ke ‘Israel’, sehingga menyebabkan cederanya sejumlah tentara.
Dia menambahkan bahwa ‘Israel’ harus menunjukkan kepada musuh-musuhnya bahwa mereka merespon dengan cara yang gila, seperti yang dia katakan.
Dia mengatakan bahwa kelanjutan kebijakan dewan perang saat ini membuat ‘Israel’ semakin jauh dari mencapai kemenangan mutlak. (zarahamala/arrahmah.id)