ISLAMABAD (Arrahmah.id) – Sedikitnya 50 orang tewas akibat hujan lebat dan petir di seluruh Pakistan dalam tiga hari terakhir, kata para pejabat, sementara pihak berwenang mengumumkan keadaan darurat di beberapa wilayah.
Para petani yang sedang memanen gandum tewas setelah tersambar petir. Hujan menyebabkan puluhan rumah ambruk di bagian barat laut dan di bagian timur provinsi Punjab.
Arfan Kathia, juru bicara otoritas manajemen bencana provinsi, mengatakan bahwa 21 orang telah tewas di Punjab, dimana hujan diperkirakan akan turun lebih banyak lagi pekan ini, lansir Al Jazeera (16/4/2024).
Khursheed Anwar, juru bicara otoritas penanggulangan bencana di provinsi Khyber Pakhtunkhwa barat laut yang berbatasan dengan Afghanistan, mengatakan bahwa 21 orang tewas di sana.
Hujan lebat juga mengguyur ibu kota, Islamabad, dan menewaskan tujuh orang di provinsi Baluchistan barat daya. Jalanan banjir di kota barat laut Peshawar dan Quetta, ibukota Baluchistan.
Rafay Alam, seorang ahli lingkungan Pakistan, mengatakan bahwa curah hujan yang tinggi di bulan April ini tidak biasa.
“Dua tahun lalu, Pakistan mengalami gelombang panas pada bulan Maret dan April dan sekarang kita menyaksikan hujan dan itu semua karena perubahan iklim, yang telah menyebabkan banjir besar pada tahun 2022,” katanya.
Pada 2022, hujan deras membuat sungai-sungai membengkak dan pada satu titik membanjiri sepertiga wilayah Pakistan, menewaskan 1.739 orang. Banjir tersebut juga menyebabkan kerusakan senilai $30 miliar. (haninmazaya/arrahmah.id)