STOCKHOLM (Arrahmah.id) — Salwan Momika, imigran Irak yang membuat heboh dunia karena melakukan demonstrasi membakar Al Quran, dilaporkan tewas di Norwegia.
Momika diusir dari Swedia setelah pemerintah setempat menolak untuk memperpanjang izin tinggalnya.
Menurut Radio Genoa, seperti dikutip dari India today (2/4/2024), melaporkan Momika ditemukan tewas. Namun radio itu buru-buru meluruskan bahwa informasi tersebut masih perlu dikonfirmasi lagi.
“Pihak yang mengumumkan tewasnya Momika yang telah mendapatkan lebih dari 1 juta impresi menghapus cuitan tersebut. Kami masih menunggu konfirmasi lebih lanjut,” demikian pernyataan Radio Genoa di media sosial X (2/4).
Sebelumnya Radio Genoa melaporkan jenazah pengungsi asal Irak yang juga kritikus Islam, Salwan Sabah Matti Momika, ditemukan di Norwegia.
“Momika dikenal karena mengorganisasi demonstrasi di Swedia di mana dia membakar Al Quran di depan umum beberapa kali,” bunyi laporan, seperti dikutip dari MSN.
Momika pindah ke Swedia pada 2018 untuk mencari suaka. Namun pada Oktober 2023, Swedia memutuskan tak memperpanjang izin tinggal alias mengusirnya.
Alasan pengusirannya tak terkait dengan aksi pembakaran Al Quran.
Badan Migrasi Swedia mencabut izin tinggal Momika dengan alasan dia memuat informasi palsu dalam permohonannya. Namun otoritas masih memberinya izin tinggal sementara.
Momika menerima keputusan otoritas imigrasi yang menolak perpanjangan izin tinggal sementara yang akan berakhir pada 16 April 2024.
Badan Migrasi Swedia juga melarang Momika kembali selama 5 tahun.
“Hari ini saya meninggalkan Swedia dan sekarang berada di Norwegia di bawah perlindungan pihak berwenang Norwegia,” kata Momika, setibanya di Norwegia pada 27 Maret.
“Saya mengajukan permohonan suaka dan perlindungan internasional ke Norwegia karena Swedia tidak menerima suaka bagi para filsuf dan pemikir, namun hanya menerima suaka bagi teroris,” katanya, dalam posting-an. (hanoum/arrahmah.id)