DAMASKUS (Arrahmah.id) – Serangan udara mematikan “Israel” yang meratakan konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (1/4/2024) menuai kecaman internasional.
Serangan itu merenggut nyawa dua pejabat tinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, sehingga meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
The building of the Iranian consulate in Damascus was destroyed in an airstrike by the Zionists. pic.twitter.com/X6zrK1nE1N
— IRNA News Agency (@IrnaEnglish) April 1, 2024
Iran dan Rusia mengadakan pertemuan Dewan Keamanan PBB, yang akan diadakan pada Selasa (2/4), pukul 15.00 waktu New York.
Eskalasi Zionis yang Berbahaya
Gerakan perlawanan Palestina Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin malam (1/4) bahwa serangan “Israel” terhadap konsulat Iran jelas merupakan pelanggaran hukum internasional.
Serangan tersebut merupakan “pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, pelanggaran terhadap kedaulatan Suriah dan Iran, dan eskalasi Zionis yang berbahaya,” kata pernyataan itu.
Jihad Islam Palestina (PIJ) juga mengutuk serangan tersebut, dan menyatakan bahwa “Israel” melakukan tindakan tersebut untuk menutupi kegagalannya di Jalur Gaza.
“Serangan Zionis yang pengecut ini adalah upaya musuh untuk memperluas agresi dan menghindari kegagalan di Gaza,” kata PIJ dalam sebuah pernyataan, dan menambahkan, “Kami menegaskan bahwa musuh akan terus gagal, dan akan dikalahkan di semua lini.”
Kejahatan “Israel” Tidak Akan Bebas dari Hukuman
Angkatan Bersenjata Yaman yang berafiliasi dengan gerakan Ansarallah menegaskan, serangan udara “Israel” merupakan agresi terhadap dua negara bersaudara.
Ia menambahkan dalam sebuah pernyataan bahwa “Israel” dengan kejam berusaha untuk menampilkan dirinya sebagai pemenang dengan melakukan serangan semacam itu.
Sementara itu, gerakan Perlawanan Libanon, Hizbullah, juga mengutuk serangan tersebut, dan bersumpah bahwa serangan ini tidak akan dibiarkan begitu saja.
“Kejahatan ini tentu tidak akan berlangsung tanpa musuh menerima hukuman dan balas dendam,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
Pemimpin Gerakan Kebijaksanaan Nasional Irak Ammar al-Hakim mendesak masyarakat internasional segera mengambil tindakan untuk menghentikan pelanggaran kedaulatan negara kawasan yang dilakukan rezim “Israel”.
Eskalasi Regional
Front Populer untuk Pembebasan Palestina mengutuk serangan “Israel”, dengan menyatakan bahwa kejahatan tersebut tidak akan memaksa Iran untuk menghentikan dukungannya terhadap perlawanan Palestina.
“Entitas Zionis berniat menyeret kawasan ini ke dalam eskalasi yang signifikan,” katanya, seraya memperingatkan bahwa serangan Israel hanya akan “menjerumuskan warganya ke dalam pertumpahan darah dan bencana yang tidak dapat mereka tanggung.”
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengeluarkan pernyataan mengutuk serangan udara tersebut, menekankan bahwa tidak ada pembenaran atas serangan terhadap pusat diplomatik.
Kementerian Luar Negeri Oman menggambarkan tindakan tersebut sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Suriah dan seluruh peraturan diplomatik.
Kementerian Luar Negeri Irak juga mengumumkan bahwa negara Arab tersebut mengutuk penargetan konsulat Iran di Damaskus, dan menekankan bahwa serangan ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.
Kementerian Luar Negeri Qatar juga menggambarkan serangan itu sebagai pelanggaran terhadap konvensi internasional dan norma-norma diplomatik.
Kementerian Luar Negeri Kuwait mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mematuhi komitmennya dalam menjamin keamanan kawasan.
Rusia dan Cina
Grigory Karasin, ketua Komite Dewan Federasi Urusan Luar Negeri Rusia, mengutuk serangan “Israel” dalam pertemuan dengan Duta Besar Iran untuk Rusia Kasem Jalili pada Selasa (2/4), kantor berita Iran IRNA melaporkan.
“Serangan “Israel” terhadap konsulat Iran di Suriah adalah tindakan teroris yang harus dikutuk di seluruh dunia,” katanya, menurut IRNA.
The United Nations Security Council (UNSC) is set to hold an emergency meeting following a deadly Israeli airstrike on the Iranian consulate in the Syrian capital of #Damascus, a Russian diplomat says. pic.twitter.com/1LfBIMQtaO
— Tehran Times (@TehranTimes79) April 2, 2024
Tiongkok turut serta dalam “seruan kecaman” atas serangan “Israel” terhadap konsulat Iran di Suriah, menurut South China Morning Post.
“Tiongkok mengutuk serangan itu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin. “Keamanan lembaga-lembaga diplomatik tidak dapat dilanggar, dan kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Suriah harus dihormati.”
“Situasi saat ini di Timur Tengah sedang bergejolak, dan kami menentang tindakan apa pun yang mengarah pada peningkatan ketegangan.” (zarahamala/arrahmah.id)