JALUR GAZA (Arrahmah.id) – Pemimpin Gerakan Perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan bahwa pihaknya masih terbuka untuk melakukan pembicaraan terkait gencatan senjata di Jalur Gaza dengan “Israel”.
Pernyataan tersebut diungkapkan Haniyeh setelah mediator sejauh ini gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata jelang Ramadhan.
“Saya katakan dengan jelas bahwa pihak yang memikul tanggung jawab atas tidak tercapainya kesepakatan adalah pendudukan (‘Israel’)…Namun, saya katakan bahwa kami terbuka untuk melanjutkan perundingan,” kata Haniyeh dalam pidatonya seperti dilansir AFP, pada Senin (11/3/2024).
Sebelumnya, para mediator telah mendesak agar dilakukan gencatan senjata dalam perang di Jalur Gaza yang kini telah memasuki bulan keenam. Gencatan senjata tersebut diharapkan dapat tercapai sebelum Ramadhan, agar umat Islam Palestina dapat menjalankan ibadah dengan tenang selama bulan Ramadhan.
Namun kesepakatan gencatan senjata tersebut belum tercapai, meski beberapa negara Muslim telah mengumumkan awal Ramadhan.
Haniyeh mengatakan “Israel” tidak mau memenuhi persyaratan Hamas dalam kesepakatan di mana tawanan yang ditahan Hamas ditukar dengan tahanan Palestina di “Israel”.
Haniyeh menegaskan kembali bahwa Hamas menginginkan gencatan senjata yang bertahan lama, penarikan pasukan “Israel” dari Gaza, kembalinya warga Gaza yang terlantar ke rumah mereka dan meningkatkan akses terhadap bantuan kemanusiaan di wilayah yang terkepung itu di mana bencana kelaparan mengancam.
Pihak “Israel” telah menolak penarikan seluruh pasukannya, dan Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk melanjutkan operasi militernya untuk menghancurkan Hamas, bahkan setelah adanya perjanjian gencatan senjata.
Haniyeh mengatakan telah melakukan kontak dengan mediator beberapa jam sebelum pidato tetapi tidak berhasil.
“Jika kami menerima dari saudara-saudara mediator posisi yang jelas mengenai pendudukan dengan komitmen mereka untuk menarik diri, menghentikan agresi, dan memulangkan para pengungsi, maka kami siap untuk menyelesaikan kesepakatan,” katanya. (Rafa/arrahmah.id)