RAMALLAH (Arrahmah.id) – Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan memperingatkan bahwa nyawa Moatasem Raddad (38) terancam di penjara “Israel”. Raddad berasal dari kota Sidon di Tulkarem, dan kesehatannya memburuk di penjara militer Ofer dekat Ramallah.
Dia ditangkap pada 2006 dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara. Komisi mengatakan Raddad menderita pendarahan usus dan sakit parah.
“Perlakuan yang diterimanya di penjara tidak pantas, dan makanan yang diberikan kepadanya sangat buruk, baik kualitas maupun kuantitasnya,” tambahnya.
Pekan lalu, Khaled Al-Shawish (53) dari kamp pengungsi Al-Fara’a di utara Tubas, meninggal di dalam penjara “Israel”. Shawish telah ditahan sejak 2007, dan telah dijatuhi 11 hukuman seumur hidup. Dia adalah tahanan Palestina kesembilan yang meninggal saat berada dalam tahanan “Israel” sejak Oktober dan tahanan ke-246 sejak Juni 1967.
Sejak Oktober, pasukan “Israel” telah menangkap sedikitnya 7.305 warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki, tambah Komisi; 20 di antaranya dalam 24 jam terakhir, ditangkap dalam penggerebekan malam hari di beberapa kota besar dan kecil.
Kelompok hak asasi manusia Palestina, “Israel”, dan internasional mengecam kondisi menyedihkan di penjara dan pusat penahanan “Israel”, di mana tahanan Palestina disiksa, dianiaya, dan menjadi sasaran kekerasan seksual. (zarahamala/arrahmah.id)