GAZA (Arrahmah.id) — Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tentara Israel telah mengubah Rumah Sakit Nasser di Khan Younis sebagai barak militer. Pasien dan tenaga kesehatan di RS ini sebelumnya diusir setelah dikepung dan target penyerangan tentara Israel.
“Tentara Israel telah menahan 70 petugas medis di fasilitas tersebut,” kata juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra (18/2/2024).
Dilansir Anadolu Agency, kompleks tersebut “tidak dapat menangani kasus-kasus yang membutuhkan perawatan klinis yang ekstrim,” tambahnya.
Kompleks medis Nasser, yang merupakan rumah sakit terbesar di Gaza, Palestina, adalah tulang punggung layanan kesehatan di Jalur Gaza selatan.
Pasukan Israel menggerebek rumah sakit tersebut pada Kamis (15/2) lalu. Mereka menangkap sejumlah orang di RS Nasser dan menahan banyak staf medis di sana.
Militer Israel mengatakan mereka sedang memburu para militan di Nasser dan sejauh ini telah menangkap 100 orang di tempat tersebut, membunuh orang-orang bersenjata di dekat rumah sakit dan menemukan senjata di dalamnya.
Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober. Serangan Israel berikutnya telah menewaskan hampir 29.000 orang dan menyebabkan kehancuran massal serta kekurangan kebutuhan, sementara kurang dari 1.200 orang Israel diyakini telah terbunuh dalam serangan Hamas.
Perang Israel di Gaza telah mendorong 85% populasi wilayah tersebut ke dalam pengungsian internal di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang akut, sementara 60% infrastruktur daerah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari lalu memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. (hanoum/arrahmah.id)