GAZA (Arrahmah.id) — Israel mengklaim menemukan terowongan kelompok perlawanan Palestina Hamas di bawah bangunan markas besar UNRWA, badan PBB yang menangani warga Palestina di Gaza.
Pasukan gabungan, tentara, dan badan keamanan Israel Shin Bet mengatakan operasi di Kota Gaza dalam beberapa pekan terakhir telah mengarah pada penemuan “poros terowongan” di dekat sebuah sekolah yang dioperasikan oleh badan kemanusiaan tersebut.
“Poros terowongan tersebut mengarah ke terowongan teror bawah tanah yang berfungsi sebagai aset penting intelijen militer Hamas dan melewati bawah gedung yang berfungsi sebagai markas utama UNRWA di Jalur Gaza,” tambah mereka dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP (11/2/2024).
“Infrastruktur kelistrikan di dalam terowongan – sepanjang 700 meter (765 yard) dan 18 meter di bawah tanah – terhubung ke kantor pusat badan tersebut, menunjukkan bahwa fasilitas UNRWA menyuplai terowongan dengan listrik”, imbuh mereka.
“Dokumen dan simpanan senjata di kompleks PBB sendiri mengkonfirmasi bahwa kantor tersebut sebenarnya juga pernah digunakan oleh teroris Hamas”, klaim pernyataan bersama tentara dan badan keamanan Israel Shin Bet.
Sementara itu, UNRWA mengatakan stafnya terpaksa meninggalkan kompleksnya di Kota Gaza di bawah instruksi pasukan Israel ketika pemboman meningkat di daerah tersebut.
“Kami belum menggunakan kompleks itu sejak kami meninggalkannya, dan kami juga tidak mengetahui adanya aktivitas apa pun yang mungkin terjadi di sana,” tambah badan kemanusiaan PBB itu.
Kompleks itu terakhir diperiksa pada September 2023, kata pihak UNRWA dalam sebuah pernyataan.
Setiap aktivitas mencurigakan yang ditemukan di dekat atau di bawah lokasi UNRWA sebelumnya telah dilaporkan kepada pihak berwenang di Gaza yang dikuasai Hamas dan Israel, dan juga dipublikasikan, tambah pernyataan tersebut.
Klaim terbaru tersebut “layak dilakukan penyelidikan independen yang saat ini tidak mungkin dilakukan mengingat Gaza adalah zona perang aktif”, lanjut pernyataan tersebut.
“Pihak berwenang Israel belum memberi tahu UNRWA secara resmi tentang dugaan terowongan tersebut”
PBB telah meluncurkan dua penyelidikan terpisah terhadap UNRWA, yang pertama terhadap klaim Israel mengenai partisipasi staf pada tanggal 7 Oktober, dan yang lainnya adalah peninjauan terhadap netralitas politik UNRWA secara keseluruhan. (hanoum/arrahmah.id)