TEPI BARAT (Arrahmah.id) — Pasukan pendudukan Israel (IDF) menculik seorang wanita Palestina yang sedang hamil besar di kota Yatta, Tepi Barat.
Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) menjelaskan, wanita bernama Basail Khaled Abu Hmeid (28) ini diculik IDF dan disandera dari rumahnya. Abu Hmeid ditangkap sebagai ancaman suaminya agar menyerahkan diri kepada mereka.
PPS mengatakan meskipun suami Abu Hmeid yang bernama Basail, Bakr Nabil Abu Rajab telah menyerahkan diri, IDF masih tetap menahan perempuan yang sedang hamil 4 bulan itu.
Dilansir WAFA (3/2/2024), Bakr Nabil Abu Rajab merupakan seorang sopir ambulans Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina.
Sebelum menangkap Bakr Nabil Abu Rajab, IDF telah menangkap saudaranya yaitu Mousa Abu Rajab. Mousa juga merupakan sopir ambulans Bulan Sabit Merah Palestina.
Menurut informasi, Abu Hmeid telah dipindahkan ke penjara Hasharon pada hari Jumat (2/2). Penjara Hasharon dikenal sebagai tempat yang kejam bagi tahanan perempuan Palestina.
Sementara itu, IDF telah menahan warga perempuan di Tepi Barat sejak awal perang Isral 7 Oktober 2023.
Sejak 7 Oktober, jumlah penangkapan di Tepi Barat berjumlah sekitar 6.500 orang, dikutip dari The New Arab. Dari jumlah tersebut, 215 di antaranya merupakan perempuan.
Saat ini, jumlah tahanan perempuan yang masih disandera di penjara-penjara Israel setidaknya berjumlah 71 orang.
Dengan adanya penahanan warga Palestina di Tepi Barat ini menambah rangkaian kejahatan dan pelanggaran yang meningkat belum pernah terjadi sebelumnya sejak dimulainya agresi Israel di Gaza pada 7 Oktober.
Ketegangan di Tepi Barat meningkat sejak 7 Oktober 2023. Akibat serangan tersebut, lebih dari 370 warga Palestina telah terbunuh. Sementara hampir 4.400 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel.
Selain itu, para pemukim Israel juga nekat mendirikan pemukiman Ilegal di Tepi Barat. Sekitar 700.000 pemukim Israel tinggal di 164 pemukiman ilegal dan 116 pos terdepan di Tepi Barat.
Aksi yang dilakukan Israel tersebut merupakan hal yang ilegal menurut hukum Internasional. (hanoum/arrahmah.id)