GAZA (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan Palestina mengutuk serangan Amerika Serikat (AS) ke Irak dan Suriah dan mengatakan kejadian itu seperti menuangkan ‘minyak ke api’ di Timur Tengah.
“Kami memastikan bahwa kawasan ini tidak akan menyaksikan stabilitas atau perdamaian kecuali dengan menghentikan agresi Zionis (Israel) dan kejahatan genosida serta pembersihan etnis terhadap rakyat kami di Jalur Gaza,” tulis Hamas dalam pernyataan berbahasa Inggrisnya, seperti dilansir AFP (3/2/2024).
Hamas meminta AS memikul tanggung jawab atas konsekuensi agresi brutal terhadap Irak dan Suriah.
Sebelumnya AS telah meluncurkan serangan udara terhadap milisi Syiah yang didukung Iran di Irak dan Suriah. AS berjanji akan melakukan serangan lebih lanjut terhadap pembalasan atas serangan pesawat tak berawak yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania.
Pihak militer AS menyatakan menyerang 85 titik target di tujuh lokasi berbeda di Irak dan Suriah.
Serangan tersebut menewaskan setidaknya 23 milisi Syiah pro-Iran di Suriah menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang memantau perang. Sementara di Irak sebanyak 16 orang tewas, termasuk warga sipil, kata pemerintah Baghdad.
Pasukan AS dan sekutunya sudah diserang lebih dari 165 kali di Irak, Suriah dan Yordania sejak pertengahan Oktober oleh kelompok bersenjata yang didukung Iran. Serangan ini disulut sikap AS yang mendukung Israel atas perang di Gaza. (hanoum/arrahmah.id)