GAZA (Arrahmah.id) — Setidaknya 20 orang tewas dan 150 orang terluka ketika tentara Israel menembaki warga Palestina yang tengah berkerumun mengantre bantuan di Gaza, Kamis (25/1/2024).
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyebut, seperti dilansir The Strait Times (26/1), serangan tersebut sebagai kejahatan perang. Militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan tersebut.
Para saksi dan pejabat kesehatan mengatakan penembakan itu terjadi di sebuah bundaran di tepi selatan Kota Gaza, tempat banyak orang berkumpul untuk membagikan makanan.
Kementerian Kesehatan Palestina menambahkan, setidaknya 50 warga tewas dalam 24 jam terakhir.
Lebih dari 25.900 warga di Jalur Gaza tewas akibat serbuan Israel. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak – anak. Sebagian besar korban tewas di Jalur Gaza akibat tertimpa reruntuhan bangunan yang dibom Israel.
Seorang perempuan Palestina di Rafah mengatakan, tidak ada lagi tempat aman di Gaza.
“Hentikan perang, sudah cukup. Semua sudah putus asa. Anak – anak dan orang dewasa tewas. Semua terjadi di hadapan masyarakat internasional,” kata perempuan itu.
Warga Palestina yang mengungsi ke selatan, kini kembali bersiap – siap mengungsi karena gempuran Israel di Kota Khan Younis. Puluhan ribu pengungsi kini siap bergerak ke Rafah kota perbatasan dengan Mesir sejauh 15 kilometer.
Iringan tank Israel mengepung Khan Younis dan memerintahkan warga untuk segera menyingkir.
Palang Merah Internasional mengatakan, kurang dari 20 persen wilayah dari 60 kilometer luasan Gaza, kini menampung 1,5 juta pengungsi. Mereka berjuang untuk bertahan hidup di tengah kekurangan pangan, air, dan obat.
Para pejabat Perserikatan Bangsa Bangsa mengatakan, lebih dari 30.000 pengungsi sudah memenuhi Khan Younis.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan situasi kekurangan pangan yang parah dan para pekerja kemanusiaan mengatakan, sedikit bantuan yang ada langsung diserbu warga yang kelaparan dan badannya terlihat kurus. Kondisi semakin buruk karena saat ini musim dingin melanda.
Dalam perkembangan terakhir, militer Israel (Tzahal) mengatakan, sedang memerangi pejuang Palestina dalam pertempuran jarak dekat dari rumah ke rumah. Tzahal menggunakan dukungan serangan udara dan penembak runduk untuk mengincar pejuang Hamas.
Sedangkan di selatan Jalur Gaza, tank – tank Israel menembaki bangunan di sekitar dua rumah sakit di Kota Khan Younis. Warga yang mengungsi ke sekitar rumah sakit pun kembali harus melarikan diri dari lokasi yang dibom Israel tersebut. Pihak militer Israel menanggapi dan menyatakan akan memeriksa kebenaran kasus tersebut.
Para pekerja medis Palestina mengatakan berhasil menghambat serbuan tank – tank Israel yang sedang menembaki rumah sakit RS Nasser dan RS Al Amal. Para pekerja medis terjebak di rumah sakit bersama pasien serta pengungsi yang berada di kompleks rumah sakit atau di sekitarnya.
Ashraf Al Qidra juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan, sekeliling RS Nasser ditembaki Israel.” Itu membahayakan nyawa pengungsi,” kata Al Qidra.
Pihak Tzahal mengklaim Hamas menggunakan rumah sakit untuk berlindung. Tuduhan itu dibantah Kelompok Hamas dan para staf rumah sakit. Di sisi lain, tidak ada tanggapan Tzahal soal serbuan ke Khan Younis tersebut. (hanoum/arrahmah.id)