MOSKOW (Arrahmah.id) — Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan kewarganegaraan kepada mantan komandan Serbia, Ratko Samac, yang dicari karena melakukan kejahatan perang terhadap warga Muslim pada tahun 1993.
Dilansir Balkan Insight (10/1/2024), Samac dituduh ikut serta dalam kekejaman selama pengusiran massal warga sipil dari kota Kljuc di Bosnia barat selama perang tahun 1990an, yang menewaskan sedikitnya 150 warga sipil Bosnia.
Samac juga dicurigai oleh kementerian kehakiman Bosnia atas pembunuhan tiga warga sipil Bosnia pada tahun 1993.
Samac telah tinggal di Rusia sejak 1999. Bosnia dan Herzegovina telah meminta ekstradisinya, namun ditolak oleh Rusia.
Keputusan tanggal 9 Januari itu juga memberikan kewarganegaraan kepada petinju profesional Amerika Serikat (AS) Kevin Johnson, yang berhadapan dengan Walikota Kyiv saat ini, Vitali Klitschko, untuk memperebutkan gelar kelas berat WBC pada tahun 2009 dan akhirnya kalah.
Johnson pindah ke Rusia pada tahun 2023 dan dilaporkan sangat terpikat dengan Putin sehingga dia memutuskan untuk mengubah nama tengahnya menjadi Vladimirovich.
Yang juga masuk dalam daftar tersebut adalah Peter Lavelle, seorang jurnalis kelahiran AS yang telah bekerja dengan media milik pemerintah Russia Today sejak tahun 1990-an, pemain hoki Kanada Brendan Leipsic, dan Andrei Kalageorgi, seorang Amerika yang muncul di TV Rusia dan mengaku dirinya adalah keturunan langsung Catherine yang Agung.
Beberapa hari sebelumnya, Putin menandatangani dekrit yang memberikan izin bagi orang asing yang bergabung dengan militer Rusia untuk mengajukan permohonan kewarganegaraan.
Keputusan baru tersebut menetapkan bahwa ketika invasi ke Ukraina sedang berlangsung, orang asing yang bergabung dengan tentara Rusia akan dapat memperoleh kewarganegaraan Rusia. Kerabat mereka, termasuk anak-anak pejuang asing, juga berhak mendapatkan kewarganegaraan Rusia, menurut keputusan tersebut. (hanoum/arrahmah.id)