GAZA (Arrahmah.id) — Brigade al Qassam, sayap militer kelompok perlawanan Palestina Hamas, merilis video yang tiga tentara Israel yang ditangkap Brigade al-Qassam yang berbicara tentang pemboman yang mereka alami. Mereka juga bicara tentang penghancuran bangunan di atas kepala mereka dan memohon pemboman dihentikan.
Dilansir Muqawamalogy (6/1/2024), tiga tentara dalam video itu menatakan bahwa mereka ditembaki oleh rekan tentara Israel mereka sendiri meskipun telah mengibarkan bendera putih.
“Para tawanan ini mengibarkan bendera putih kepada rekan Tentara Israel,” kata salah satu prajurit Brigade al-Qassam.
“Bendera putih dikibarkan berulang kali seraya berteriak bahwa mereka adalah sandera. Namun, tentara Israel membunuh mereka.”
Tentara yang menjadi sandera Brigade al-Qassam dan dibunuh tentara rekan sendiri adalah Alon shamriz, Samer al-Talalka, dan Yotam Haim.
Sebelumnya, Desember 2023, militer Israel mengatakan pasukannya menembak dan membunuh tiga tawanan yang ditahan Hamas di Jalur Gaza dalam pertempuran di al-Shujaiya. Mereka keliru mengidentifikasi, dan melihat tahanan itu sebagai ancaman.
Israel mengidentifikasi Yotam Haim dan Alon Shamriz berasal adri Kibbutz Kfar Aza, sedangkan Samer al-Talalka berasal dari Kibbutz Nir Am.
Para tentara Israel ini mengakui Brigade al-Qssam melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan hidup mereka, menyediakan semua yang mereka minta seperti makanan dan minuman.
Brigade al-Qassam juga berbicara kepada keluarga para tahanan, bahwa kuasa pemerintahan Netanyahu lebih penting baginya daripada putra-putra kalian kembali. Netanyahu dan kabinet ekstremis-nya membunuh para sandera. Waktu hampir habis dan semakin memudar.”
Selain video itu, Hamas juga merilis video yang memperlihatkan Yarden Bibas, orang Yahudi yang disandera dan keluarganya; istri dan dua anak, terbunuh dalam pemboman membabi buta Israel. (hanoum/arrahmah.id)