ADEN (Arrahmah.id) — Setelah jeda selama lebih dari 6 tahun, Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) kembali merilis versi visual baru dari majalah digital “Inspire,” yang diterbitkan dalam bahasa Inggris. Majalah ini kemungkinan ditujukan kepada pemuda Barat, khususnya Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Dilansir Akhbar al Aan (1/1/2024), sejak terbit pertama kali pada tahun 2010, majalah tersebut telah menyajikan penentangan terhadap kebijakan luar negeri AS dan memberikan informasi berbagai hal untuk melakukan penyerangan terhadap kepentingan Barat.
Inspire kali ini hadir dalam versi digital visual. Sebelumnya, rilisan ini terbit dalam bentuk majalah.
Pergantian ini, menurut Akhbar al Aan, kemungkinan untuk memudahkan penyebaran informasi ke masyarakat Barat dibandingkan dalam bentuk artikel tulisan.
Selama terbitan-terbitan sebelumnya, majalah ini banyak memainkan isu-isu yang terjadi di Barat, seperti; advokasi terhadap warga kulit hitam di AS, mobilisasi untuk melawan AS secara internal dan eksternal, dll.
Banyak orang awalnya percaya bahwa orang di balik pendirian majalah tersebut adalah Anwar al-Awlaki, namun kemudian para jihadis menerbitkan informasi tentang pendiri majalah tersebut, yaitu Samir bin Dhafer Khan, seorang warga Amerika Pakistan yang dijuluki Abu al-Qaqaa al-Amriki. Samir memulai dari blognya sendiri yang diberi nama “Shahid Insya’Allah.”
Intelijen AS sudah sejak awal mengetahui bahwa Samir adalah orang di balik majalah tersebut. CIA melihat adanya kesamaan antara blog pribadi Khan dengan majalah yang kemudian dia terbitkan dengan nama “Inspire.”
Menurut Akhbar al Aan, dari orang dekat Al Awlaki, Samir adalah tangan kanan Al Awlaki dan teman dekatnya. Hubungan di antara mereka seperti hubungan antara seorang pelajar dan syekhnya bahkan lebih dari sekadar teman.
Setelah pembunuhan Al Awlaki dan Samir bersama-sama oleh pesawat tak berawak AS pada akhir tahun 2011, majalah tersebut tetap berlanjut namun mengalami kelesuan hingga berhenti selama lebih dari 6 tahun.
Sejak berdirinya majalah Inspire hingga pembunuhan Al Awlaki, dan khususnya hingga terbitan keenam, majalah tersebut telah mengkritik tajam kebijakan Iran dan Syiah serta mendorong perlawan terhadap milisi Syiah di Yaman, Bahrain dan Suriah.
Dalam versi visual kali ini, Inspire, menurut Akhbar al Aan, Inspire menggunakan narator warga penduduk asli AS. Akan tetapi sejumlah pakar menduga bahwa narasi itu menggunakan sejumlah ahli seperti Kendall Elizabeth, Ahmed Hasyim Al-Sayyid, dll, menduga kuat narasi menggunakan kecerdasan buatan (Ai).
Sumber jihadis – yang sebelumnya bekerja di aparat keamanan Al-Qaeda – mengungkapkan secara eksklusif kepada Akhbar Al Aan– bahwa penanggung jawab Inspire kali ini adalah orang asing non-Yaman yang belum lama datang ke Yaman.
Dalam Inspire kali ini, Al Qaeda menjelaskan bagaimana caranya untuk kaum muslimin membantu warga Palestina, sehingga video visualnya ini didominasi terkait permasalahan Gaza. (hanoum/arrahmah.id)