JENIN (Arrahmah.id) – Brigade Jenin, yang berafiliasi dengan Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam menuduh dinas keamanan Otoritas Nasional Palestina (PA) membunuh seorang pejuang perlawanan Palestina pada Ahad (31/12/2023).
Batalion tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin (1/1), “Sejak Pertempuran di Kamp Jenin, dinas keamanan telah mengejar para pejuang perlawanan di Jenin, menyita senjata mereka, dan bahkan menembak langsung ke arah mereka. Kemarin, kami dikejutkan oleh pembunuhan mujahid muda, putra Batalyon Burqin, Ahmed Hashim Ubaidi oleh dinas keamanan, sama seperti mereka membunuh, dengan darah dingin, pemuda Bahaa Al-Kaqban dan gadis kecil Sadeel sebelum dia.”
Mereka menambahkan bahwa faksi perlawanan di Jenin menghindari bentrokan dengan anggota Otoritas Palestina (PA), namun mereka tidak berhenti mengejar anggota perlawanan dan menembaki mereka.
Batalion tersebut meminta masyarakat kota dan kamp Jenin untuk berpartisipasi dalam pawai besar-besaran pada Senin malam (1/1) di kota Jenin untuk menghormati darah para syuhada dan pemimpinnya serta untuk mendukung perlawanan di Jalur Gaza.
Pada Senin sore (1/1), masyarakat Burqin berduka atas jenazah Ahmed Obaidi, anggota Batalion Burqin yang berafiliasi dengan Brigade Al-Quds dan salah satu buronan pasukan pendudukan, yang terbunuh oleh peluru dari pasukan layanan keamanan otoritas.
Saksi mata mengatakan bahwa anggota dinas keamanan menyergap sebuah mobil yang membawa empat pejuang perlawanan di jalan pintas timur laut Jenin dan melepaskan tembakan ke arah mereka, menewaskan Obaidi dan melukai tiga rekannya.
Nama Brigade Jenin muncul pertama kali pada September 2021, di kamp Jenin di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki, untuk membela enam tahanan yang berhasil mendapatkan kebebasan mereka dari penjara Gilboa “Israel”, dan setelah itu terus aktif dalam mempertahankan kota Jenin dari gangguan apapun yang dilakukan oleh pasukan pendudukan, kemudian aktivitasnya menyebar ke kota-kota lain.
Sejak awal Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober, kamp Jenin telah menyaksikan peningkatan serangan pasukan pendudukan, selain penggunaan metode yang tidak biasa oleh “Israel” untuk menargetkan para pejuang.
Penyerangan yang berulang-ulang dan hampir setiap hari ke dalam kamp – yang terbaru terjadi pada Ahad (31/12) – menyebabkan terbatasnya gerakan perlawanan di dalamnya, yang diwakili oleh Brigade Jenin dan sayap militer lainnya dari partai politik yang aktif di dalam kamp seperti Brigade Syuhada Al-Aqsa dan Brigade Syuhada Izzuddin al-Qassam. (zarahamala/arrahmah.id)