KABUL (Arrahmah.id) – Wakil PM untuk Urusan Administrasi, Abdul Salam Hanafi, dalam pertemuan dengan Tadamichi Yamamoto, mantan kepala Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA), dan Takayoshi Kuromiya, duta besar Jepang di Kabul, mendiskusikan normalisasi interaksi negara tersebut dengan dunia, pencegahan penanaman narkoba, dan amnesti publik.
Hanafi dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa Imarah Islam Afghanistan ingin memiliki hubungan yang baik dengan negara-negara di dunia.
Hasan Haqyar, kepala umum pers wakil presiden politik kantor PM mengatakan: “Dalam pertemuan ini, ada diskusi dan pertukaran pandangan tentang memperkuat keamanan Afghanistan, memperkuat hubungan antara Afghanistan dan Jepang, penanaman dan perdagangan narkoba, dan pengakuan Afghanistan dan bantuan kemanusiaan.”
Dalam pertemuan ini, Tadamichi Yamamoto mengatakan bahwa interaksi Afghanistan dengan dunia merupakan kepentingan kedua negara dan Jepang siap untuk bekerja sama dalam hal ini, lansir Tolo News (25/12/2023).
“Tidak hanya Jepang, banyak negara yang tertarik dan berusaha dan telah sampai pada kesimpulan bahwa adalah kepentingan semua pihak untuk mengakui Imarah Islam dan ini adalah hak rakyat Afghanistan dan pemerintah Afghanistan yang harus mereka bayar,” ujar Sayed Hashem Balkhi, seorang pakar politik.
“Jika mereka memastikan bahwa Afghanistan menerima beberapa kondisi dunia, mereka dapat memainkan peran positif di PBB dan di dunia untuk kepentingan Afghanistan, terutama dalam pengumpulan bantuan untuk bangsa Afghanistan,” kata Aziz Maarej, seorang ahli hubungan internasional.
Sementara itu, pihak Imarah Islam mengatakan bahwa meskipun negara-negara lain tidak mengakui Imarah Islam, Imarah Islam akan terus melanjutkan hubungan diplomatik dan komersial yang baik dengan dunia.
Juru bicara Imarah Islam, Zabihullah Mujahid, menambahkan bahwa interaksi dengan negara-negara tetangga dan dunia merupakan hal yang penting bagi pemerintah.
Juru bicara Imarah Islam, Zabihullah Mujahid, mengatakan: “Wajar jika negara-negara belum mengumumkan pengakuan terhadap Imarah Islam, tetapi kami berinteraksi dengan Republik Iran dan negara-negara tetangga lainnya dan kami memiliki hubungan yang baik dengan semua negara, terutama negara-negara di kawasan ini, mereka penting bagi kami. Kami juga menghargai hubungan dan bergerak maju bersama dalam dua dimensi, baik dimensi diplomatik maupun dimensi komersial dan ekonomi.” (haninmazaya/arrahmah.id)