JAKARTA (Arrahmah.id) – Calon Presiden (Capres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, menegaskan bahwa dirinya secara pribadi tidak setuju dengan penyimpangan gender atau yang dikenal dengan sebutan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).
Pernyataan itu dilontarkan Anies dalam acara Total Politik x Ubah Bareng bertema ‘Desak Anies’ yang ditayangkan kanal youtube Total Politik.
Anies menilai penyimpangan tersebut tidak sesuai dengan prinsip agama yang ada di Indonesia.
“Saya pribadi tidak setuju dengan LGBT dan menurut saya, kami berpandangan itu bukan sesuatu yang sejalan dengan prinsip agama kita,” kata Anies dalam video yang diunggah pada Sabtu (23/12/2023).
Meski demikian, Anies mengaku akan menghargai hak asasi manusia kaum LGBT dan tidak akan melakukan diskriminasi terhadap kelompok LGBT untuk mendapatkan pelayanan publik.
“Kita menghargai hak asasi manusia, kita hormati hal itu,” papar Anies.
“Jadi hak-hak pribadi yang harus dilayani oleh negara tidak boleh ada diskriminasi. Mengurus apapun, kegiatan apapun itu adalah hak dia, karena itu adalah hak dia sebagai warga negara, itu dilakukan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Anies juga meminta tidak ada diskriminasi kepada LGBT dalam hal pekerjaan. Para LGBT bebas dan berhak bekerja di mana saja sama seperti orang lainnya.
Namun, ia mengakui memang pernikahan sesama jenis tidak bisa diakui oleh negara. Sebab, semua pernikahan yang diakui negara harus juga diakui oleh agama. Sedangkan, pernikahan sesama jenis atau LGBT tidak diakui oleh enam agama yang ada di Indonesia.
“Selama agama-agama di Indonesia ada 6 agama yang diakui menyatakan tidak menerima LGBT, maka negara juga tidak bisa mengakui. Kenapa? karena itu proses agamanya tidak ada di situ,” kata Anies.
LGBT adalah salah satu isu sensitif di Indonesia. Kaum LGBT kerap menerima diskriminasi bahkan persekusi. Isu LGBT juga kerap muncul di tengah-tengah isu politik lima tahunan pemilu. Sikap calon pemimpin kerap ditanyakan terkait isu ini. (Rafa/arrahmah.id)