KABUL (Arrahmah.id) – Imarah Islam Afghanistan dalam menanggapi penahanan warga negara Afghanistan yang dituduh terlibat dalam serangan teroris di Pakistan, mengatakan bahwa rincian penahanan ini belum disampaikan kepada pemerintah Afghanistan saat ini.
Juru bicara Imarah Islam, Zabihullah Mujahid, mengatakan bahwa kejahatan ini adalah masalah pribadi dan oleh karena itu masalah ini tidak boleh dikaitkan dengan Afghanistan.
“Hal ini telah berulang kali dilakukan di Afghanistan, di mana kami telah menangkap dan membunuh warga negara Pakistan yang menjadi pengikut ISIS. Kami tidak dapat mengklaim bahwa Pakistan melakukan kejahatan ini atau pemerintah Pakistan terlibat dalam hal ini. Siapapun yang melakukan tindakan, itu adalah tindakan pribadi dan individu,” tambah juru bicara tersebut, seperti dilaporkan Tolo News (22/12/2023).
Sebelumnya, media Pakistan melaporkan penangkapan 9 tersangka dalam serangan bunuh diri Dera Ismail Khan di negara ini, mengutip Departemen Kontra Terorisme Pakistan, dan menambahkan bahwa enam dari fasilitator di Pakistan berasal dari Afghanistan.
Sebelumnya, media Pakistan melaporkan bahwa Departemen Kontra-Terorisme (CTD), menangkap sembilan teroris dan tujuh fasilitator yang terlibat dalam serangan mematikan di kompleks pasukan keamanan di Dera Ismail Khan, dimana enam teroris yang terlibat dalam serangan tersebut berasal dari Afghanistan.
“Departemen Kontra-Terorisme (CTD) pada Kamis menangkap sembilan teroris termasuk dalang dan tujuh fasilitator yang terlibat dalam serangan mematikan di kompleks pasukan keamanan di Dera Ismail Khan yang menewaskan sedikitnya 23 tentara pada awal bulan ini. Menurut dokumen CTD yang tersedia di Geo News, dalang yang terlibat dalam serangan teroris tersebut berasal dari daerah Daraban, DI Khan, sementara enam teroris yang terlibat dalam serangan tersebut berasal dari Afghanistan,” demikian bunyi laporan itu.
“Pernyataan Pakistan ini bersifat politis, dan selama lima puluh tahun terakhir, tujuan mereka adalah untuk mengimplementasikan rencana strategis mereka. Hari ini, ketika mereka tidak dapat mengimplementasikan rencana-rencana itu di Afghanistan, mereka ingin mendistorsi opini publik dengan membuat pernyataan seperti itu,” kata Mohammad Zalmay Afghanyar, seorang analis politik.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Mumtaz Zahra Baloch, dalam “Briefing Media Mingguan oleh Juru Bicara” mengatakan bahwa Islamabad tidak dapat mengonfirmasi penangkapan anggota TTP oleh Imarah Islam Afghanistan.
Menanggapi pertanyaan seorang wartawan tentang publikasi laporan tentang penangkapan 40 anggota TTP di Afghanistan, ia menambahkan: “Kami tidak dapat mengonfirmasi keberadaan, skala, atau keefektifan tindakan apa pun dalam hal ini.”
“Masalah kami saat ini yang menjadi fokus kami adalah tindakan yang harus diambil oleh pihak berwenang Afghanistan terhadap elemen-elemen TTP dan mengendalikan mereka sehingga ancaman teror terhadap Pakistan dari tanah Afghanistan dapat dieliminasi,” tambah Baloch.
“Hubungan Afghanistan dengan Pakistan memburuk dan saya pikir alasan utamanya adalah karena dinamika politik internal Pakistan mendorong para penguasa Pakistan untuk meningkatkan tuduhan mereka terhadap Afghanistan,” ujar Wahid Faqiri, seorang analis politik.
Sebelumnya, media Pakistan telah melaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri Pakistan telah memanggil duta besar Imarah Islam sehubungan dengan serangan baru-baru ini di Khyber Pakhtunkhwa, sebuah isu yang dibantah oleh Imarah Islam. (haninmazaya/arrahmah.id)