Oleh: Ustadz Budi Ashari
(Arrahmah.id) – Berita yang sedang dibesar-besarkan oleh Israel adalah tentang penemuan terowongan Gaza sangat besar yang bisa dilewati oleh mobil. Jubir militer Israel resmi menceritakan dan menebar liputan dengan berbunga-bunga.
Tak hanya terowongan besar, Israel pun menyebarkan video hasil temuan mereka tentang Muhammad Sinwar, saudara kandung Yahya Sinwar yang berada di mobil yang melewati terowongan tersebut,
Mereka menyebutkan bahwa terowongan yang berhasil mereka temukan panjangnya mencapai 4 KM.
Tulisan kali ini saya putuskan untuk segera dipublikasikan dengan hanya sedikit menunda. Segera dipublikasikan karena banyaknya sampah di medsos, seperti dongeng tentang menenggelamkan terowongan dengan air laut disertai video-video hoax (sehingga saya malas menulisnya).
Adapun cerita tentang terowongan ini pasti akan menjadi klaim-klaim kemenangan Israel yang sedang kesulitan mencari satu saja alasan yang tidak terbantahkan tentang kemenangan mereka di perang ini. Adapun penundaan sedikit publikasi tulisan ini, dikarenakan pasti dan pasti akan ada jawaban segera dari para pejuang. And exactly!
Jawaban itu datang dan barulah tulisan ini bisa teman-teman baca. Andai kita semua mengikuti betul jihad Palestina dari waktu ke waktu, pasti akan hapal dengan pola ini.
Baiklah, kita mulai…
Andai pun anda tidak tahu tentang channel-channel berikut, setidaknya anda akan bisa membedakan. Untuk tahu mereka duduk sebangku dengan siapa.
Potongan-potongan berita di atas, hanya menayangkan cerita versi Israel tanpa komentar dan analisa. Cara menayangkan seperti inilah yang sering menimbulkan salah paham dan menebar kesedihan di hati muslimin. Memang jihad Gaza mengungkap siapa kita sebenarnya.
Terus bagaimana cara membaca berita ini dengan adil dan benar.
Terowongan itu benar milik para pejuang Gaza. Pintu terowongan hanya berjarak 40 M saja dari tembok dungu di perbatasan Erez. Jika diukur dari markaz militer Erez yang ada di balik tembok, jaraknya sejauh 350 M.
Tembok Erez adalah tembok yang dijebol oleh para pejuang di awal perang tanggal 7 Oktober untuk menyerbu Israel yang kocar kacir dan bertumbangan terkapar. Adapun panjang terowongan versi gambar Israel, jika diukur dengan peta panjangnya bukan 4 KM sebagaimana klaim mereka tapi hanya 1,2 KM saja.
Perlu diketahui bahwa pasukan Israel masuk melalui Erez dalam perang darat sejak hari pertama. Artinya sudah sejak 47 hari lalu, tank-tank Israel sudah berkerumun di tempat yang didominasi oleh perkebunan itu.
Israel tidak menyebut kapan terowongan itu ditemukan. Tetapi baru diumumkan hari ini, sehingga menimbulkan pertanyaan di kalangan para pakar: mengapa baru hari ini.
Dan berikut jawaban Mayjen Fayiz Ad Duwairi:
Saya yakin ini menarget beberapa dimensi. Terutama kegagalan Israel di wilayah Jabaliya. Jika panjangnya 4 KM maka terowongan itu sampai di Jabaliya. Kegagalan terasa setelah terbunuhnya tawanan Israel (yang ada di tangan para pejuang) dan video yang disebarkan oleh Al Qassam.
Jubir militer Israel pun mengumumkan bahwa mereka menghadapi serangan yang sangat berat. Dan terowongan ini dijadikan sebagai alasan atas kegagalan mereka di Jabaliya.
Dari sisi teori militer murni muncul pertanyaan: apakah video ini akan disebarkan Israel jika terowongan ini akan membantu strategi tentara Israel ke depan?
Saya yakin tidak, karena jika terowongan itu akan membantu strategi Israel ke depan, maka tidak mungkin diumumkan. Apalagi yang mereka klaim adalah 4 KM, sementara sesuai peta yang diungkap baru 1,2 KM saja. Seakan mereka tengah merencanakan sesuatu terhadap para pejuang. Ini tidak logis, kecuali pada satu keadaan saja. Yaitu kalau terowongan ini ada permulaan dan ada ujung akhirnya; tertutup dan tidak bersambung dengan terowongan lain.
Justru salah satu kemungkinan yang mungkin saja terjadi adalah pintu terowongan tidak bermula di dalam Gaza, tetapi di wilayah Israel; Ghilaf Gaza. Tapi ini tidak mereka umumkan untuk antisipasi beberapa hal di kemudian hari. Karena para pejuang bisa masuk untuk kali pertama ke Erez dengan menjebol tembok, tetapi masuk yang kedua; Apakah terowongan ini jalan mereka? Kita tidak tahu.
Karenanya pengumuman ini diberikan setelah Israel gagal dalam operasi mereka. Dan hal ini tidak mempengaruhi kerahasiaan jaringan terowongan. Karena kalau penemuan ini bisa membahayakan, maka tidak mungkin diumumkan. Karena jika diumumkan, akan membuat Al Qassam segera melakukan tindakan pengamanan terowongan berikutnya.
Pengumuman ini lebih diperuntukkan bagi internal Israel.”
Nah, bagaimana Al Qassam menjawab. Simpel sekali. Al Qassam hanya menyebarkan video singkat tentang penyerangan 7 Oktober, di mana mereka berhasil menjebol tembok, menyerang markaz militer Israel di Erez, menawan beberapa tentara dan membunuh sebagian mereka. Kemudian video ditutup dengan tulisan:
KALIAN DATANG TERLAMBAT, MISI SUDAH SELESAI!”
Justru yang menarik adalah, pengumuman ini bumerang bagi mereka. Karena pengumuman ini seakan membenarkan kalimat Usamah Hamdan, salah satu pimpinan Hamas yang bertugas di Lebanon menyampaikan dua hari lalu dalam Bahasa Inggris:
“Terowongan dibangun oleh para enginer ahli dan berpengalaman. Mereka telah menimbang berbagai kemungkinan serangan Israel, termasuk kemungkinan penenggelaman dengan air. Terowongan adalah bagian dari perjuangan. Tidak ada ancaman. Saya konfirmasikan bahwa ancaman yang ada hanya kecil sekali dan para pejuang mampu menangani hal itu.”
Alih-alih Israel menakuti pejuang dan muslimin, justru tentara Israel dan masyarakatnya semakin ketakutan; ternyata terowongan yang dibangun para pejuang adalah terowongan super canggih.
Senjata makan syetan!
(ameera/arrahmah.id)