YERUSALEM (Arrahmah.id) – Militer “Israel” pada Sabtu (16/12/2023) menyatakan bahwa tentaranya bersalah atas pembunuhan tiga sandera “Israel” di Gaza yang ditahan oleh Hamas setelah dilakukannya investigasi awal, dan menyatakan bahwa tentara “Israel” telah bertindak di luar aturan yang berlaku.
Ini bukan pertama kalinya militer “Israel” mengakui bahwa tentaranya bertanggung jawab atas kesalahan serangan yang menewaskan tentara. Militer “Israel” mengakui pada awal pekan ini bahwa 20 tentara telah terbunuh dalam “friendly fire” di Jalur Gaza sejak dimulainya operasi darat di daerah kantong sempit itu pada akhir Oktober.
Mengenai pembunuhan Yotam Haim dan Samer Talalka, dua orang yang diidentifikasi oleh juru bicara militer “Israel”, Daniel Hagari dalam pernyataannya pada Jumat, tanpa mengungkapkan identitas orang ketiga atas permintaan keluarga korban, pengumuman pada Sabtu menyatakan bahwa para prajurit bertanggung jawab atas pembunuhan mereka di lingkungan Shuja’iya di sebelah timur Kota Gaza, lansir Anadolu.
Tentara “Israel” merilis rincian penyelidikan melalui berbagai media, termasuk otoritas penyiaran resmi dan Radio Angkatan Darat “Israel”.
Menurut rincian investigasi yang dirilis oleh tentara, “ketiga tahanan keluar dari sebuah bangunan yang berjarak puluhan meter dari pasukan “Israel” yang berada di daerah tersebut, dengan salah satu dari mereka membawa bendera putih.”
Para sandera mendekati pasukan “Israel” sambil berteriak minta tolong dalam bahasa Ibrani, dan seorang penembak jitu “Israel” membunuh dua di antaranya, sementara yang ketiga melarikan diri ke sebuah bangunan di dekatnya. Penembak jitu itu berteriak, “teroris.”
“Pasukan ‘Israel’ mulai bergerak maju ke arah gedung, mendengar tahanan di dalamnya berteriak minta tolong dalam bahasa Ibrani (selamatkan saya). Pemimpin pasukan memintanya untuk keluar pada saat itu, tetapi begitu dia melakukannya, seorang tentara ‘Israel’ menembaknya dari jarak dekat, membunuhnya,” menurut penyelidikan.
Sebelumnya pada Selasa, militer “Israel” menyatakan bahwa 20 tentara telah terbunuh dalam “friendly fire” di Jalur Gaza sejak operasi darat dimulai pada akhir Oktober.
Dari 105 tentara “Israel” yang tewas di Gaza sejak operasi darat dimulai pada 27 Oktober, 20 orang tewas dalam tembakan, yang merupakan seperlima dari total kematian, Radio Angkatan Darat Israel mengutip pernyataan militer. (haninmazaya/arrahmah.id)