IDLIB (Arrahmah.id) — Abu Maria al Qahtani, kepala Aparat Keamanan Umum HTS sekaligus tangan kanan pemimpin kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir asy Syam (HTS), Abu Muhammad al Jaulani, dikabarkan tewas di dalam penjara yang dikuasai HTS.
Dilansir Akhbar al Aan (14/12/2023), informasi tewasnya Al Qahtani dirilis akun Telegram pro-Al-Qahtani/Zakkour yang menyatakan bahwa Al Qahtani meninggal karena penyiksaan.
Sebelumnya HTS menangkap al Qahtani pada bulan Agustus atas tuduhan al Qahtani berniat menggulingkan al Jaulani.
Al Qahtani pun dituduh terlibat dalam pertemuan rahasia dengan Fahim Issa, pemimpin Korps Kedua, Abu Amsha, pemimpin Divisi Sultan Suleiman Shah (Amshat), dan Saif Abu Bakar, pemimpin Divisi Hamza di kota Afrin dan Azaz.
HTS pada waktu itu mengalami perpecahan internal selama lebih dari dua bulan terakhir. Perpecahan dipicu karena ada friksi dari faksi mendukung al Qahtani dan faksi yang mendukung al Jaulani.
Perpecahan ini menjadi semakin nampak selama operasi keamanan baru-baru ini yang menargetkan banyak pemimpin dan anggota HTS yang berafiliasi dalam kedua faksi itu.
Sumber tersebut mengakui bahwa sebelumnya ada individu dalam HTS yang menyangkal laporan penangkapan al Qahtani. Mereka mengklaimnya bahwa Al Qahtani sedang sakit dan dirawat di rumah. Namun beberapa sumber yang dekat dengannya telah mengkonfirmasi bahwa dia memang berada dalam tahanan rumah dan diberikan pembatasan selama dua bulan hingga Dewan Syura HTS memutuskan bagaimana nasibnya.
Al Qahtani yang berasal dari Irak ini adalah tokoh HTS yang paling terdepan dalam memerangi kelompok militan Islamic State (ISIS) dan cabang Al Qaeda di Suriah, Hurras al Din. Dia juga beberapa waktu lalu menyebut bahwa Al Qaeda merupakan perpanjangan tangan Garda Revolusi Syiah Iran dan meminta anggota Al Qaeda untuk mengecam pemimpin mereka. (hanoum/arrahmah.id)