JALUR GAZA (Arrahmah.id) – Pasukan “Israel” dilaporkan mulai memompa air laut ke terowongan yang ada di Jalur Gaza, meskipun ada sekitar 135 warga “Israel” yang masih menjadi tawanan Hamas.
Dilansir dari Wall Street Journal pada Selasa (12/12/2023), para pejabat AS yang diberi pengarahan mengenai operasi militer “Israel” mengatakan bahwa tindakan membanjiri terowongan dengan air dari Laut Mediterania adalah bagian dari strategi lebih luas yang digunakan “Israel” untuk menghancurkan Hamas.
Upaya yang dilakukan pasukan “Israel” ini dilaporkan masih dalam tahap awal. Di mana pihak “Israel” masih terus mengkaji sistem terowongan yang membentang sepanjang 300 mil dan menggunakan pintu anti ledakan yang tebal tersebut.
“Langkah membanjiri terowongan dengan air dari Laut Mediterania hanyalah salah satu dari beberapa langkah yang diambil “Israel” untuk mencoba mendisinfeksi dan menghancurkan terowongan,” tutur para pejabat AS.
Para pejabat AS juga mengatakan bahwa permulaan banjir, akibat air laut yang dipompa ke terowongan, diperkirakan akan memakan waktu beberapa minggu.
Pasukan “Israel” mulai memompa air laut ke terowongan di Jalur Gaza setelah mereka memasang dua pompa tambahan untuk melengkapi lima pompa yang telah dipasang pada bulan lalu.
Pejabat AS mengungkapkan tes pendahuluan untuk melakukan strategi ini juga telah dilakukan bulan lalu.
Langkah yang diambil pasukan “Israel” ini telah mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Mereka mengatakan bahwa tindakan “Israel” ini akan menciptakan bencana lingkungan dan memperburuk situasi air bersih di Gaza.
Beberapa pejabat dari pemerintahan Joe Biden telah menyuarakan keprihatinan atas keputusan “Israel” yang berencana membanjiri terowongan dengan air laut tersebut.
Mereka mengatakan penggunaan air laut mungkin tidak efektif dan dapat membahayakan pasokan air tawar di Gaza, menurut laporan tersebut.
Sementara itu, “Israel” yakin bahwa sistem bawah tanah telah menjadi kunci operasi para pejuang Hamas di medan perang.
“Israel” telah membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, melakukan pengepungan dan melancarkan serangan darat secara intensif, namun masih belum memperoleh kemenangan. (Rafa/arrahmah.id)