HOMSH (Arrahmah.com) – Sumber-sumber medis Suriah melaporkan bahwa sebanyak 126 jenazah yang tidak diketahui identitasnya diangkut ke rumah sakit nasional di provinsi Homsh dalam rentang waktu 72 jam yang lalu.
Seorang dokter yang tidak ingin diketahui identitasnya karena khawatir atas keselamatan dirinya melaporkan kepada stasiun TV CNN bahwa sebanyak delapan jenazah menunjukkan bekas dibakar. Kuat dugaan mereka adalah warga muslim sunni yang tewas oleh serbuan dan penyiksaan aparat keamanan rezim Nushairiyah Suriah.
Sejak pertengahan Maret 2011, rezim Nushairiyah Suriah menghadapi gelombang demonstrasi rakyat muslim ahlus sunnah yang menuntut pengunduran diri taghut Bashar Asad. Rezim Asad mengerahkan aparat intelijen, tentara, kepolisian, dan milisi Syi’ah Shabihah untuk memberangus para demonstran muslim sunni. Akibat kebiadaban aparat keamanan rezim Suriah, lebih dari 4000 muslim sunni tewas dan belasan ribu lainnya luka parah.
Sepekan yang lalu, rezim Suriah telah menerima proposal penghentian kekerasan yang diajukan oleh Liga Arab. Meski demikian, penyerbuan militer, pembantaian, dan penangkapan terhadap para demonstran muslim sunni terus berlangsung. Pada hari Jum’at (4/11/2011) saja, sebanyak 19 warga muslim sunni tewas oleh peluru aparat rezim Suriah.
Lembaga pengawas kemanusiaan Suriah melaporkan bahwa pada hari Sabtu (5/11/2011), tiga orang warga muslim sunni di distrik Amru, Homsh, tewas oleh tembakan tank militer Suriah yang mengepung para demonstran di propinsi Homsh sejak hari Selasa lalu.
(muhibalmajdi/arrahmah.com)