GAZA (Arrahmah.id) — Usai operasi Banjir Al Aqsa yang dilakukan kelompok perlawanan Palestina Hamas, dua sandera wanita remaja bernama Natalie dan saudara perempuannya berusia sembilan tahun bernama Emily mengungkap perlakuan mulia yang dilakukan para penculiknya.
Dilansir N12News (2/12/2023), Natalie menceritakan, selama dalam penyanderaan, dia dijaga oleh sejumlah personel Brigade Izzuddin Al Qassam. Ketika makanan tiba. Pasukan sayap militer Hamas itu selalu menawarkan makanan kepada mereka dulu.
“Makanlah,” kata pasukan Hamas tersebut menawarkan makanan kepada Natalie dan Emily.
Namun Emily menggelengkan kepala menolak tawaran tersebut.
“Ketika itu, pasukan (Hamas) justru mengatakan, makanlah untukku,” kata Natalie menceritakan pengalaman inspiratif penuh kesan selama dalam proses penyanderaan Hamas.
Pengalaman itu sangat diingat oleh Emily. Suatu ketika anak itu bersama keluarganya makan bersama. Jika ada anggota keluarga yang enggan makan, maka Emily akan berkata, “Makanlah untukku,” kata bocah 9 tahun itu, seperti mengulang perkataan pasukan Hamas saat dirinya dalam penyanderaan.
Para sandera warga Israel juga melambaikan tangan kepada pasukan Izzuddin Al Qassam yang mengawal mereka hingga diserahkan kepada pihak Israel. Banyak dari mereka mengapresiasi sikap pasukan Hamas yang menjunjung tinggi kemanusiaan.
Puluhan sandera yang merupakan warga Israel sudah dibebaskan pasukan Hamas. Semuanya dalam keadaan sehat. Di antara mereka adalah Yocheved Lifshitz (85) dan Nurit Cooper (79). Sedangkan dua sandera sebelumnya dilepaskan pada 20 Oktober adalah seorang ibu dan putrinya, Judith (59) dan Natalie Raanan (17).
Nurit merupakan ibu dari Rotem Cooper yang merupakan warga Carmel Valley, California, Amerika Serikat. Cooper dan suaminya, Amiram, tinggal di daerah di luar Gaza.
Rotem mengatakan orang tuanya terpaksa mencari perlindungan di rumah mereka ketika serangan Hamas terjadi. Setelah tidak mendengar kabar dari orang tuanya selama beberapa hari, Rotem tiba di Israel. Menurut Rotem, percikan darah dan beberapa data pelacakan telepon menunjukkan orang tuanya diculik.
Teman keluarga dan sesama penduduk Carmel Valley Ayelet Schori bereaksi terhadap pembebasan Cooper. Ada perasaan senang dan gembira. (hanoum/arrahmah.id)