KABUL (Arrahmah.id) – Para pengungsi yang pergi ke provinsi Balkh setelah dideportasi dari Pakistan mengatakan bahwa beberapa anggota keluarga mereka masih dipenjara di Pakistan.
Mereka mengeluhkan perlakuan buruk tentara Pakistan dan mengatakan bahwa ketika mereka kembali, harta benda mereka dicuri di Pakistan.
“Ada dua orang di rumah, mereka mengambil satu, dan kemudian mereka mengambil uang kami, setelah banyak pelecehan, kami dideportasi,” kata Sayed Ilyas, seorang pengungsi yang dideportasi, seperti dilaporkan Tolo News (27/11/2023).
“Kami senang di sini, kami makan roti, tetapi kami tidak akan pergi ke sana lagi, bahkan jika mereka memberi kami uang,” kata Mohammad, seorang pengungsi yang dideportasi.
Para pengungsi yang kembali ke Balkh meminta pihak berwenang untuk menyediakan pekerjaan dan tempat tinggal permanen.
“Kami tidak melihat adanya manfaat dari harta benda asing, sekarang kami berharap dapat melakukan sesuatu di negara kami untuk masa depan tanah air dan orang-orang kami,” kata Mohammad Khan, seorang pengungsi yang dideportasi.
“Saya telah menghabiskan sepuluh lakh uang Pakistan dan telah membangun sebuah properti untuk diri saya sendiri dan memiliki lima atau enam lakh barang-barang rumah tangga, di mana masih ada hampir dua puluh lakh yang tersisa,” kata Zahir Shah, pengungsi lainnya.
Sementara itu, kepala Departemen Pengungsi dan Repatriasi di Balkh yang mengunjungi kamp khusus migran untuk mendistribusikan bantuan kepada keluarga-keluarga yang baru saja dideportasi, meyakinkan mereka akan upaya-upaya yang ditujukan untuk menciptakan tempat tinggal permanen.
“Kami, semua departemen pemerintah dan lembaga mitra, berjanji bahwa kami siap melayani mereka. Sama seperti para petugas di kamp sementara ini yang siap melayani mereka, kami jamin bahwa kami akan membawa mereka [para migran] ke tempat asalnya,” kata Asadullah Wafa, kepala Departemen Pengungsi dan Repatriasi di Balkh.
Menurut Departemen Pengungsi dan Repatriasi di Balkh, sejak dimulainya proses pemulangan imigran Afghanistan oleh pemerintah Pakistan, sejauh ini sudah ada 2.500 keluarga dengan jumlah sekitar 8.000 orang yang telah dikembalikan ke provinsi Balkh. (haninmazaya/arrahmah.id)