JERUSALEM (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan penghentian sumbangan keuangan Israel pada UNESCO setelah organisasi PBB yang bergerak dalam bidang pendidikan, sains, dan kebudayaan itu memberikan Palestina keanggotaan penuh.
Netanyahu “telah memerintahkan agar partisipasi US $ 2 juta per tahun dari Israel untuk anggaran UNESCO dibekukan, menyusul keputusan UNESCO menerima pemerintah otonomi Palestina ke dalam jajarannya” kata kantor PM itu.
Netanyahu memerintahkan agar anggaran tersebut diarahkan ke perjanjian kerja sama yang memiliki tujuan sama di kawasan itu.”
Keputusan itu dibuat tiga hari setelah UNESCO memutuskan untuk mengakui Palestina sebagai anggota penuh, meskipun ada penentangan dari Amerika Serikat dan Israel.
“Tindakan (pengakuan) itu tidak akan memajukan perdamaian, itu hanya akan menjauhkan (pembicaraan),” kilah Netanyahu pada Kamis (3/11/2011).
“Satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian adalah melalui pembicaraan langsung tanpa syarat.” Tambahnya.
Seperti diketahui, Washington telah menangguhkan sumbangannya pada UNESCO sesuai dengan perundangan AS yang melarang negara itu membiayai organisasi PBB yang menerima Palestina sebagai anggota penuh. AS menyumbang sekitar 22 persen dari anggaran tahunan UNESCO.
Palestina mempertahankan tindakan untuk meminta keanggotaan penuh itu, yang akan memberi mereka hak untuk menyusun tempat-tempat kebudayaan dan alam mereka sebagai Tempat Warisan Dunia.
Upaya tersebut dilakukan saat mereka berusaha untuk masuk PBB sebagai anggota penuh, tindakan yang juga ditentang oleh AS dan Israel, yang menuduh Palestina berusaha untuk menghindari pembicaraan damai.
Setelah upaya Palestina meminta keanggotaan UNESO disetujui, dengan suara 107-14, dengan 52 abstein, Israel mengumumkan langkah-langkah terhadap Palestina, termasuk pempercepat pembangunan pemukiman dan pembekuan terhadap pengiriman uang pajak ke pemerintah otonomi Palestina. (rasularasy/arrahmah.com)