TEL AVIV (Arrahmah.id) – Setelah beberapa pekan klaim “Israel” bahwa Hamas telah menggali terowongan di bawah Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, mantan Perdana Menteri “Israel” dan Menteri Pertahanan Ehud Barak mengungkapkan versi kejadian yang berbeda.
Sebelum pengambilalihan pusat medis terbesar di Gaza oleh “Israel”, para pejabat “Israel” dan AS tampaknya yakin bahwa markas besar Hamas dibangun di bawah rumah sakit tersebut.
Klaim tersebut menjadi alasan pengambilalihan rumah sakit secara brutal oleh “Israel” pada 15 November, yang mengakibatkan banyak orang terbunuh dan terluka, dan ribuan warga Palestina yang terluka, staf medis dan keluarga mereka harus mengungsi.
Juru bicara militer “Israel” kesulitan ketika mencoba menunjukkan bahwa Hamas memang menggunakan rumah sakit tersebut sebagai markas komando. Namun, cerita tentang “Israel” tidak begitu laris, bukan hanya karena klaim “Israel” yang tidak konsisten, namun juga karena cerita tersebut tampak seperti sebuah episode yang dibuat-buat, yang melibatkan AK-47 tua, laptop, ikat kepala pejuang Hamas, dan beberapa ‘bukti’ lain yang tidak meyakinkan.
Namun, Barak telah mengakhiri spekulasi mengenai keberadaan dan asal usul terowongan di bawah Al-Shifa: Ya, terowongan itu ada, namun tidak ada hubungannya dengan Hamas, dan sebenarnya dibangun oleh “Israel” sendiri.
Dalam wawancara dengan Christiane Amanpour dari CNN, Senin (20/11/2023), Barak mengatakan bahwa “Israel”-lah yang membangun ruang bawah tanah di bawah Rumah Sakit Al-Shifa.
Meskipun ia mempertahankan klaim yang tidak berdasar bahwa Hamas telah menggunakan ‘terowongan’ tersebut, ia menyatakan dengan jelas bahwa ruang-ruang tersebut, “dibangun oleh pembangun “Israel”.”
Terkejut dengan komentar Barak, Amanpour meminta verifikasi: “Ketika Anda mengatakan bahwa bangunan tersebut dibangun oleh insinyur “Israel”, apakah Anda salah bicara?”
“Tidak, tidak,” jawab Barak, “Anda tahu, beberapa dekade yang lalu kami mengelola tempat ini… jadi kami membantu mereka… kami membantu mereka membangun bunker ini agar tersedia lebih banyak ruang untuk operasional rumah sakit.”
Amanpour mengatakan bahwa komentar Barak “membuat saya sedikit terkejut.”
Meskipun “Israel” tidak menunjukkan bahwa ‘bunker’ tersebut digunakan oleh agen Hamas, pengungkapan Barak setidaknya menjelaskan desakan “Israel” bahwa ‘terowongan’ itu ada di bawah Rumah Sakit Al-Shifa.
Faktanya, memang demikian, karena bangunan tersebut dibangun oleh orang “Israel” sendiri. Namun para pekerja di Rumah Sakit Al-Shifa menggunakannya sebagai ruang penyimpanan dan menyebutnya sebagai ruang bawah tanah. (zarahamala/arrahmah.id)