GAZA (Arrahmah.id) – Seorang anggota senior Hamas pada Senin (20/11/2023) membantah laporan media bahwa gerakan perlawanan Palestina telah mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dengan “Israel”.
“Laporan mengenai kesepakatan pertukaran tahanan itu tidak benar,” kata Izzat al-Rishq dalam sebuah pernyataan singkat, lansir Anadolu.
Surat kabar “Israel” juga membantah laporan tentang kesepakatan dengan Hamas untuk bertukar tahanan.
“Belum ada apa-apa,” kata surat kabar The Jerusalem Post, mengutip seorang pejabat senior “Israel”.
Pada Ahad (19/11), Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al-Thani mengatakan bahwa kesepakatan pertukaran sandera antara “Israel” dan Hamas “akan segera terjadi.”
Hamas diyakini menahan sedikitnya 239 warga “Israel” setelah serangan lintas batas pada 7 Oktober lalu. Kelompok Palestina tersebut mengatakan bahwa mereka siap untuk membebaskan para tawanan sebagai imbalan atas pembebasan ribuan orang Palestina yang ditahan di penjara-penjara “Israel”.
Sedikitnya 13.000 warga Palestina telah terbunuh, termasuk lebih dari 9.000 wanita dan anak-anak, dan lebih dari 30.000 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat “Israel” sejak 7 Oktober, menurut data terbaru.
Blokade “Israel” juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza, serta mengurangi pengiriman bantuan menjadi sangat sedikit.
Sementara itu, jumlah korban tewas di pihak “Israel” mencapai sekitar 1.200 orang, menurut angka resmi. (haninmazaya/arrahmah.id)