Mantan Presiden Iraq, Saddam Hussein akhirnya benar-benar digantung sesaat menjelang fajar guna menghindari eksekusi di hari raya Idul Adha 1427 Hijriyah. Eksekusi dilakukan setelah pengadilan tingkat pertama Iraq menyatakan Saddam bersalah atas kejahatan kemanusiaan pada 1982. Jaringan televisi BBC dan CNN melaporkan bahwa berita eksekusi Saddam ini pertamakali disiarkan jaringan televisi Al-Hura.
Kantor Berita Agence France-Presse (AFP) melaporkan, eksekusi hukuman mati Saddam dilaksanakan pada pukul 07.00 waktu setempat atau menjelang pukul 10.00 WIB. Saddam divonis hukuman mati dengan cara digantung oleh pengadilan tingkat pertama pada 5 November silam. Ia dinyatakan bersalah atas dalam pembantaian 148 warga Kurdi di Dujail pada tahun 1982.
Hukuman ini lalu diperkuat oleh Mahkamah Agung Iraq pada Kamis silam. MA Iraq bahkan memerintahkan eksekusi hukuman mati Saddam maksimal 29 hari, terhitung mulai Jumat kemarin. Pengadilan Tertinggi Iraq memperkuat vonis hukuman mati bagi mantan Presiden Iraq tersebut dan dua terpidana lainnya dalam kasus Dujail.
Padahal sebelumnya, kementerian Kehakiman Iraq membantah pernyataan yang menyebut Saddam Hussein akan digantung hari Sabtu (30/12).
Di Bagdad, kaum Syiah menari gembira di jalan-jalan mendengar mantan orang nomor satu Iraq ini digantung. Sementara warga Syiah lainnya menembakkan senjata ke udara menandai kegembiraanya.
Ali Hamza, seorang warga Syiah di kota Baghdad, segera keluar rumah dan menembakkan senjata ke udara berkali-kali sesaat mendengar Saddam sudah di eksekusi.
Beda lagi dengan Jawad Abdul-Aziz, ia menganggap, kematian Saddam berarti habisnya sejarah buruk di masa lalu. Jawab mengaku, ia telah kehilangan ayahnya, tiga saudara, 22 kemenakan yang terbunuh di Dujail di saat Saddam masih berkuasa.
Berbeda dengan warga Sunni, menganggap kematian Saddam adalah sebuah martir. “Presiden Saddam Hussein adalah martir dan Tuhan akan menempatkan bersama pahlawan lainnya”, ujar Syeikh Yahya al-Attawi.
Sementara Presiden Bush mengatakan, pasca pengadilan Saddam rakyat Iraq akan memulai demokrasi. Bush juga mengatakan, dengan dieksekusinya Saddam, bukan berarti kekerasaan di Negeri 1001 mimpin itu akan berhenti.
Sebagaimana diketahui, pengadilan Saddam ini penuh dengan rekayasa dari pihak Amerika Serikat (AS). [ap/mtv/ant/cha]