SANA’A (Arrahmah.id) – Kelompok Syiah Houtsi Yaman telah meluncurkan rudal balistik ke berbagai target “Israel”, termasuk di kota Eilat, kata juru bicara militer kelompok tersebut.
Peluncuran tersebut dilakukan “setelah 24 jam operasi militer lain yang dilakukan oleh pesawat tak berawak terhadap target-target “Israel” yang sama,” kata juru bicara tersebut pada Selasa (14/11/2023).
Militer “Israel” mengklaim bahwa mereka mencegat sebuah rudal di dekat Laut Merah.
“Israel” mengatakan bahwa mereka menggunakan sistem pertahanan udara “Arrow” untuk menembak jatuh sebuah rudal pada Selasa setelah sirene berbunyi di kota pelabuhan Eilat. Mereka melajutkan bahwa proyektil tersebut tidak memasuki wilayahnya, dan tidak mengatakan siapa yang menembakkannya.
Sebelumnya, pemimpin Houtsi Yaman mengatakan bahwa kelompoknya akan terus melancarkan serangan terhadap “Israel”.
“Mata kami terbuka untuk terus memantau dan mencari kapal ‘Israel’ di Laut Merah, terutama di Bab al-Mandab, dan di dekat perairan regional Yaman,” ujar Abdul-Malik al-Houthi, pemimpin kelompok yang didukung oleh Iran tersebut, lansir Al Jazeera.
Houtsi telah meluncurkan beberapa serangan rudal dan pesawat tak berawak terhadap “Israel” sejak 7 Oktober, ketika para pejuang Hamas dari Jalur Gaza yang terkepung melakukan serangan ke “Israel” selatan.
Perang di Gaza telah menyebabkan ketegangan di seluruh kawasan, dengan organisasi-organisasi internasional dan para pemimpin politik memperingatkan akan adanya potensi perang yang lebih luas.
Kelompok bersenjata Hizbullah Libanon yang didukung Iran terlibat baku tembak dengan pasukan “Israel” di perbatasan Libanon-Israel, dan kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Iran telah menargetkan pasukan AS di Suriah dan Irak. Amerika Serikat telah melakukan serangan di Suriah sebagai tanggapan.
Houtsi telah muncul sebagai pemain utama di Semenanjung Arab, bertahan dari upaya-upaya untuk mengusir mereka melalui intervensi pimpinan Saudi di Yaman yang dimulai pada 2015 dengan dukungan AS.
Pengeboman Saudi dikritik karena berkontribusi pada bencana kemanusiaan di negara tersebut dan menimbulkan banyak korban sipil, sementara Houtsi akhirnya memperluas kendali mereka atas wilayah Yaman utara. (haninmazaya/arrahmah.id)