TEHERAN (Arrahmah.id) – Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei bertemu dengan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, kantor berita pemerintah Iran IRNA melaporkan pada Ahad (5/11/2023), tanpa menyebutkan tanggal pertemuan tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Haniyeh memberikan penjelasan kepada Khamenei mengenai perkembangan terakhir di Gaza, termasuk kejahatan “Israel” di wilayah Palestina, dan juga perkembangan di Tepi Barat, IRNA melaporkan.
Khamenei “menyampaikan penghargaan atas ketangguhan rakyat Gaza dan menyatakan penyesalannya” atas apa yang ia gambarkan sebagai “kejahatan Israel”, yang menurutnya didukung oleh Amerika Serikat dan beberapa negara Barat, menurut IRNA.
Khamenei juga “menekankan kebijakan permanen Iran untuk mendukung pasukan perlawanan Palestina melawan penjajah Zionis.”
Ini merupakan pertemuan pertama antara Khamenei dan Haniyeh sejak pecahnya perang antara “Israel” dan Hamas yang didukung Iran pada 7 Oktober lalu. Pertemuan mereka sebelumnya dilaporkan terjadi pada Juni.
Eskalasi terbaru dari konflik Israel-Palestina dimulai ketika para militan Hamas menyeberang ke “Israel” dari perbatasan selatan pada 7 Oktober, menewaskan lebih dari 1.400 orang, menurut para pejabat “Israel”. Serangan balasan dari “Israel” ke Gaza telah menewaskan lebih dari 9.700 orang, menurut otoritas kesehatan di daerah kantong yang dikuasai Hamas tersebut.
Teheran, memuji serangan Hamas pada 7 Oktober, namun menyangkal keterlibatannya dalam perencanaan atau pelaksanaannya.
“Israel” telah lama menuduh Iran memperburuk kekerasan dengan memasok senjata kepada Hamas. Teheran menolak untuk mengakui “Israel” dan telah menjadikan dukungan untuk perjuangan Palestina sebagai komponen fundamental dari kebijakan luar negerinya sejak Revolusi 1979.
Iran dan “Israel” telah bertahun-tahun terlibat dalam konflik rahasia, dengan Iran menuduh “Israel” mendalangi serangan sabotase dan pembunuhan yang menargetkan program nuklirnya. (haninmazaya/arrahmah.id)