LONDON (Arrahmah.id) – Dalam aksi protes besar lainnya, orang-orang kembali memenuhi jalan-jalan di London pada Sabtu (4/11/2023) sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina.
Puluhan ribu orang berkumpul di Trafalgar Square di pusat kota London untuk memprotes “Israel” dan menyerukan gencatan senjata segera dalam konflik yang mematikan tersebut.
Sambil mengibarkan bendera Palestina, para demonstran meneriakkan slogan-slogan pro-Palestina, termasuk, “From the river to the sea, Palestine will be free”, seperti dilansir Anadolu.
Selama demonstrasi, para demonstran meneriakkan kecaman terhadap para pemimpin Barat seperti Perdana Menteri Rishi Sunak dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, mengkritik dukungan mereka terhadap Israel.
Dalam demonstrasi tersebut juga terdapat banyak spanduk pro-Palestina, termasuk: “Mengebom anak-anak bukanlah pembelaan diri,” “Gencatan senjata sekarang juga,” dan “Tidak ada perdamaian, tidak ada keadilan.”
Para demonstran Yahudi juga memprotes tindakan otoritas pendudukan “Israel” dengan spanduk bertuliskan “Yahudi mengatakan hentikan genosida terhadap warga Palestina” dan “Yahudi untuk Palestina yang merdeka.”
Berbicara kepada Anadolu, seorang demonstran asal Irlandia bernama Tom mengatakan bahwa ia telah lama mendukung warga Palestina, namun baru-baru ini “keadaan semakin memburuk.”
“Sangat kecewa,” katanya, mengkritik para politisi yang menolak untuk mendukung seruan gencatan senjata.
“Memalukan bagi mereka karena tidak melakukan apa-apa,” kata pengunjuk rasa berusia 84 tahun itu.
Dia mengatakan bahwa sangat sulit untuk melihat apa yang terjadi di Gaza karena “pembantaian mengerikan” yang terjadi di sana.
Kepolisian Metropolitan London mengatakan bahwa mereka telah menangkap 11 orang yang terkait dengan aksi tersebut.
Pekan ini tentara “Israel” memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah berada di bawah serangan udara tanpa henti sejak serangan mendadak oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Hampir 11.000 orang telah terbunuh dalam konflik ini, termasuk 9.488 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga “Israel”.
Persediaan bahan pokok semakin menipis bagi 2,3 juta penduduk Gaza akibat pengepungan “Israel”, di samping banyaknya korban jiwa dan pengungsian. (haninmazaya/arrahmah.id)