WASHINGTON (Arrahmah.id) – Seorang mantan jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat, Robert Abrams, menilai pertahanan Hamas cukup kuat untuk menahan serangan yang dilancarkan “Israel” ke Jalur Gaza.
Abrams menjelaskan bahwa “hampir mustahil” pasukan “Israel” untuk bisa menghancurkan Hamas dan pertempuran itu bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan.
“Pertahanan yang akan dilakukan Hamas di kawasan perkotaan yang sangat padat, yang belum pernah kita saksikan dalam beberapa tahun terakhir, akan membutuhkan pertempuran yang sangat sengit dan sekaligus berusaha memastikan ‘Israel’ tidak akan, secara tidak sengaja menarget lokasi para sandera tersebut,” katanya saat diwawancara ABC, seperti dilansir VOA Indonesia pada Kamis (2/11/2023).
Pejuang kemerdekaan Palestina di Gaza, Mujahidin Brigade Al-Qassam mengintai dan mengincar pasukan elit penjajah "Israel" yang nekat menerobos Beit Hanoun. Paket anti-personel dari drone dijatuhkan tepat ke mereka.
Pejuang Gaza 'menyapa' para penjajah. pic.twitter.com/6iZp5lXTps
— ARRAHMAH.ID (@arrahmah) November 1, 2023
Dia juga memaparkan bahwa solusi dua negara harus menajdi bagian dalam pembahasan mengenai bagaimana akhir dari konflik.
“Hamas didirikan karena tidak adanya negara Palestina yang terpisah, sebuah solusi dua negara seperti yang dibicarakan banyak orang. Itu harus ada dalam pembahasan mengenai bagaimana akhir dari konflik ini, hal ini harus menjadi bagian (pembahasan),” terangnya.
Sementara itu, Badan Pengungsi Palestina PBB pada Minggu menyuarakan kekhawatirannya bahwa serbuan orang-orang terhadap gudang bantuan di Gaza merupakan tanda mulai rusaknya tatanan sipil. (rafa/arrahmah.id)