GAZA (Arrahmah.id) – Jaringan internet dan telepon kembali mati di Jalur Gaza pada Rabu (1/11/2023), kata badan telekomunikasi Palestina, yang merupakan pemadaman kedua di wilayah tersebut dalam waktu kurang dari sepekan.
“Kepada orang-orang baik kami di negara tercinta, kami dengan menyesal mengumumkan bahwa layanan komunikasi dan internet telah terputus total di Gaza,” kata Perusahaan Telekomunikasi Palestina (Paltel) di X.
Pemantau jaringan global Netblocks mengonfirmasi bahwa Gaza “berada di tengah pemadaman internet baru yang berdampak besar pada operator besar terakhir yang tersisa, Paltel.”
“Insiden ini berarti hilangnya telekomunikasi secara total oleh sebagian besar warga,” katanya dalam unggahan di X.
Seorang jurnalis AFP di Gaza membenarkan hilangnya komunikasi, dan menambahkan bahwa ponselnya masih mendapat sinyal karena dia menggunakan kartu SIM internasional.
Wartawan AFP lainnya mengatakan hanya orang-orang yang memiliki saluran telepon Israel atau Mesir yang masih dapat menggunakan ponsel mereka di kota perbatasan Rafah.
Jaringan internet dan telepon terputus total pekan lalu, namun pulih kembali pada akhir pekan.
Penyedia telekomunikasi Palestina, Jawwal menyalahkan pengeboman kejam “Israel” terhadap wilayah tersebut sebagai penyebab pemadaman listrik.
Serangan “Israel” di Gaza telah menewaskan 8.796 warga Palestina, termasuk 3.648 anak-anak sejak Tel Aviv mulai melancarkan perang pada 7 Oktober. Puluhan bangunan tempat tinggal, tempat ibadah, rumah sakit hancur sebagian atau seluruhnya akibat pengeboman.
Warga Gaza juga memiliki sedikit atau bahkan tidak punya akses sama sekali terhadap air, bahan bakar, dan makanan karena pengepungan total yang dilakukan oleh “Israel”, seiring dengan terus berlanjutnya kekejaman dan pelanggaran hak asasi manusia. (zarahamala/arrahmah.id)